Kata Ketua TPN soal Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud di Bali
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2023/11/01/65423c83d5bd6.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Arsjad Rasjid menekankan bahwa pentingnya pemerintah menjaga netralitas di pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Hal ini disampaikan Arsjad saat ditanya soal pencopotan baliho bergambar bakal pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres), Ganjar-Mahfud di Gianyar, Bali.
"Pokoknya kita gini, apa pun yang ada, yang pasti kami melihat yang paling penting adalah bahwa ini kan suatu pesta demokrasi, semuanya mempunyai hak, itu saja," kata Arsjad ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2023).
Arsjad mengatakan, TPN bakal terus bersama masyarakat mengawasi jalannya penyelenggaraan Pemilu 2024.
Baca juga: Soal Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud di Bali, Sekjen PDI-P Singgung Terjadinya Politik Diskriminasi
Menurutnya, TPN tetap akan fokus pada kerja-kerja pemenangan Ganjar-Mahfud pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Sehingga, tidak ambil pusing terkait kejadian pencopotan baliho tersebut.
"Yang penting kan buat kita gini, kami jalan terus," ujar Arsjad.
Lebih lanjut, Arsjad meyakini Ganjar dan Mahfud adalah sosok yang mampu menjawab tantangan bangsa ke depan.
"Kenapa kami percaya 10-15 tahun ke depan, kita musti memastikan bahwa kerja cepat, gerak cepat. Kalau enggak, kita ketinggalan. Jadi, untuk itu, untuk tantangan itu kita harus pastikan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bali menurunkan sebuah baliho bergambar Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, di sekitar Balai Desa Batu Bulan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, pada Selasa (31/10/2023).
Pencopotan baliho tersebut dilakukan jelang kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pasar Bulan, sekitar pukul 10.30 Wita.
Baca juga: Soal Pencopotan Baliho Bergambar Dirinya di Bali, Ganjar: Kalau Tak Melanggar, Baiknya Tidak Berlebihan
Kepala Satpol PP Bali Nyoman Rai Dharmadi mengatakan, penurunan atribut politik tersebut merupakan instruksi langsung dari Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
"Sesuai dengan perintah Pak Pj Gubernur, yang pasti, saya diminta untuk mencabuti atribut partai politik di lokasi acara," katanya saat dihubungi wartawan, Selasa.
Ia menegaskan, kebijakan ini tidak hanya menyasar pasangan bakal capres-cawapres maupun partai politik tertentu tetapi untuk semua atribut politik.
Terkini, Ganjar mengaku mendapat informasi bahwa baliho bergambar dirinya dan Mahfud MD tersebut sudah dipasang kembali.
Baca juga: Mahfud Geleng-geleng Ditanya soal Baliho Gambar Dirinya dan Ganjar Diturunkan, Sebut Tidak Penting
-. - "-", -. -
Sentimen: negatif (79%)