Sentimen
Positif (87%)
31 Okt 2023 : 12.37
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Surabaya

Kenapa Cak Imin Tinggalkan Prabowo Subianto?

31 Okt 2023 : 12.37 Views 20

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Kenapa Cak Imin Tinggalkan Prabowo Subianto?

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kini maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan di kontestasi Pilpres 2024.

Namun sebelum menjadi cawapres Anies, Cak Imin bersama PKB sudah lebih dulu bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM). Poros politik itu mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres).

PKB dan Gerindra menjalin kerja sama politik melalui Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sejak 13 Agustus 2022. Tak lama, Prabowo mengganti nama KKIR menjadi KIM.

Baca Juga: Cak Imin Tanggapi Jamuan Makan Siang Jokowi dengan 3 Bacapres: Kepala Negara Harus Netral

Sementara Anies merupakan capres usungan Koalisi Perubahan, yang saat itu beranggota Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Lantas mengapa Cak Imin meninggalkan koalisi pendukung Prabowo?

Alasan Cak Imin Tinggalkan Prabowo

Cak Imin bersama PKB memutuskan keluar dari KIM dan bergabung dengan Koalisi Perubahan pada 2 September 2023. Dalam koalisi tersebut, Cak Imin diusung menjadi cawapres yang mendampingi Anies Baswedan.

Pria kelahiran 1966 ini sempat menjadi kandidat kuat pendamping Prabowo. Namun saat KKIR berganti nama menjadi KIM, Cak Imin menilai posisinya sebagai cawapres semakin tak pasti.

Baca Juga: Massa Pendukung Anies-Cak Imin Selalu Tumpah Ruah, PKS Heran Hasil Survei AMIN Paling Bontot

"Dinyatakan berganti menjadi koalisi baru. Di situ kesimpulannya bahwa akhirnya koalisi khusus bersama Prabowo-Muhaimin bisa dikatakan berakhir," ujar Cak Imin dalam pidato politiknya di Pondok Pesantren Al Aqobah Tebuireng, Jombang pada Minggu, 10 September 2023.

Firasat Cak Imin kian kuat setelah dirinya bertemu dengan seorang ketua umum partai politik. Namun dia tak menyebut secara gamblang siapa sosok yang dimaksud.

"Saya feeling aja ketemu salah satu ketua umum yang ada. Saya bilang, 'Ini kayaknya tanda-tandanya yang akan dijadikan wapres Pak Prabowo ini bukan Ketum PKB ini, enggak jelas posisinya'," katanya.

Baca Juga: Cak Imin: Saingan Kita Punya Kekuatan tapi Energi Rakyat Bersama Kita

Kerja sama antara PKB dan Gerindra, kata Cak Imin, berawal dari kedua belah pihak yang memang sama-sama membutuhkan terkait dengan ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden.

"Pak Prabowo butuh calon wakil presiden, kita butuh calon presiden, saling melengkapi. Tapi setelah ada banyak partai yang bergabung, terlihat ada perubahan yang saling mengisi menjadi berubah," tutur dia.

Tak lama, Cak Imin diundang Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk makan malam. Wakil Ketua DPR itu menganggap pertemuannya dengan Surya Paloh bak proses perjodohan.

"Itulah yang kemudian akhirnya usut punya usut, diskusi punya diskusi, kesimpulannya tanggal itu, kemudian menyatakan sepakat Nasdem dan PKB berkoalisi dan akhirnya deklarasi pada tanggal 2 September di Hotel Majapahit, Surabaya," katanya.

Dinamika politik yang terjadi, menurutnya, adalah hal wajar. Dia pun meyakini bahwa apa yang terjadi merupakan sebuah takdir.

"Dinamika politik yang terjadi begitu cepat sekali, di luar kalkulasi yang sebetulnya terkonsep. Semua serba takdir yang memutuskan ini semua," ujarnya.***

Sentimen: positif (87.7%)