PIKIRAN RAKYAT - Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengomentari keinginan calon presiden (capres) Anies Baswedan yang kepengin memperkaya bahasa Indonesia. Anies dikabarkan kepengin menambah 250.000 kosakata bahasa Indonesia.

Pemilik Susi Air itu pun mengungkap pandangannya ihwal penolakan usulan Anies Baswedan. Dia pun menyinggung pengalaman saat masih menjabat sebagai menteri di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Menurut sy justru harus dikurangi. Dulu di KKP sy larang pemakaian kata2 bersayap. Hasilnya banyak anggaran tidak bisa dipakai & dg sendirinya divisi2 pun banyak yg tidak diperlukan lagi. Sayap dlm kata2 dlm hal keuangan artinya jg sama bisa terbang2 inefisiensi alias pemborosan akan banyak terjadi. Kurangi kata kurangi orang kurangi uang," tutur Susi Pudjiastuti via X, pada Jumat, 27 Oktober 2023.

Eks gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan, penambahan kosakata bahasa Indonesia merupakan strategi membuat bahasa Indonesia menjadi global. Kata Anies, hal tersebut merupakan ide dari novelis sekaligus akademisi Okky Madasari.

Cuitan Susi Pudjiastuti.

Baca Juga: Kondisi Palestina Terkini: Operasi Diperluas, Gempuran Israel Menggila

"Promosi bahasa Indonesia melalui karya seni, musik, penerjemahan sastra, yang ini akan membuat bahasa Indonesia ekspos internasional, dan kalau mau menerjemahkan, ambil bahasa yang penetrasinya kuat," kata Anies Baswedan dalam video yang diunggah Okky Madasari via X.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi kelima, yang diterbitkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 2016, berisi sekira 130.000 entri kata. Jumlah kosakata KBBI dapat berubah dari edisi ke edisi lantaran bahasa Indonesia mengalami perkembangan dan perubahan.

Potensi bahasa Indonesia

Pakar linguistik dari Universitas Indonesia Prof. Dr. Multamia RMT Lauder, SS., Mse., DEA berujar, seluruh pihak masih perlu sama-sama bekerja keras untuk mewujudkan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Hal itu disampaikannya pada Jumat, 11 Agustus 2023.

Dia berujar, bahasa Indonesia memang memiliki potensi untuk menjadi bahasa internasional, tetapi kita juga harus mau mengakui secara jujur bahwa kita semua masih perlu bekerja keras untuk memenuhi persyaratannya.

Baca Juga: Pendaki Wajib Tahu, Hal-Hal Kecil akan Berakibat Fatal di Alam Bebas

Kata Mia, ada beberapa persyaratan untuk menjadikan suatu bahasa menjadi bahasa internasional. Pertama, kata dia, bahasanya harus berperan dalam penyebaran ilmu pengetahuan.

Selanjutnya, tutur dia, bahasanya digunakan untuk diplomasi dan untuk perdagangan internasional. Lalu ketiga, penuturnya banyak. Keempat, tuturnya, bahasanya memiliki sistem bunyi yang sederhana sehingga mudah dipelajari. Adapun yang terakhir, bangsa yang memiliki bahasa tersebut bangga dan percaya diri saat menggunakannya.

Selain belum memenuhi beberapa persyaratan, menurutnya, pemerintah perlu memperbaiki kamus dan memperbanyak contoh penggunaan kosakata sebelum menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.

Dia mengatakan, sulit bagi orang asing belajar bahasa Indonesia dari segi penambahan imbuhan. "Contoh kata tinggal dan meninggal memiliki arti yang beda. Ini menunjukkan bahasa Indonesia tidak sederhana,” tutur dia, seperti dilaporkan Antara.***