Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Surabaya
Kasus: kebakaran
Tokoh Terkait
Mensos Risma: Kita Ubah Uang Pembangunan Gedung untuk Disabilitas
Fajar.co.id
Jenis Media: Nasional

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Menteri Sosial Tri Rismaharini membuka kegiatan World Sight Day Scientific Meeting atau Pertemuan Ilmiah Hari Penglihatan Sedunia di Hotel Claro Makassar, Sabtu, (28/10/2023).
Hari Penglihatan Sedunia diperingati setiap tanggal 9 Oktober, sebagai pengingat khalayak ramai pentingnya mencegah kebutaan mata dan permasalahan-permasalahan lain yang berkaitan dengan kesehatan mata.
Dalam sambutannya, Tri Rismaharini menyampaikan, pihaknya mencoba untuk konsentrasi di masalah disabilitas.
“Kita ubah uang untuk pembangunan gedung untuk teman-teman yang disabilitas,” tuturnya kepada para hadirin.
Dia mengaku telah menjadi pembicara di Jenewa, Swiss. Di sana dia memamerkan program tongkat cerdas untuk tunanetra, orang yang tidak bisa melihat.
Tongkat cerdas ini dapat memberikan informasi kepada kaum tunanetra bahwa jika di sekitarnya ada hal yang bisa mengancam seperti banjir dan kebakaran.
“Bisa memberikan sinyal bergetar atau berbunyi. Tapi di perjalanannya tongkat ini bisa bersuara. Jarak sekian ada api, asap, atau air,” jelasnya.
Bahkan ketika kesasar juga kaum tunanetra bisa mengetahui dimana posisinya. Tongkat ini didesain tanpa perlu dicas.
Mantan Wali Kota Surabaya ini menyebut bahwa banyak yang menginginkan tongkat cerdas ini di Jenewa tapi untuk saat ini masih diprioritaskan untuk masyarakat Indonesia.
“Banyak yang minta tongkat ini di Jenewa. Bahkan banyak mau beli. Tapi kami lebih prioritaskan anak-anak di Indonesia,” jelas Risma-sapaannya.
Lebih lanjut program Kemensos saat ini adalah melakukan operasi katarak gratis. Sejauh ini sudah ada 5.775 yang telah mendapatkan operasi katarak gratis.
“Peserta operasi katarak gratis 5.775,” tandas Risma.
Sementara itu, Ketua Umum Perdami Pusat Prof dr. Budu menyampaikan definisi kebutaan menurut WHO adalah hanya mampu melihat < 3 meter, pada mata terbaik (yang melihat lebih jelas), walaupun telah menggunakan koreksi (alat bantu) terbaik atau luas lapang pandang (field of view) <10° dari penglihatan sentral.
Menurut WHO, 12 orang buta Permenit (60 detik) di Dunia. Ada sekitar 1 Orang buta tiap menit di Indonesia. 80% dapat dihindari dengan pencegahan dan pengobatan
“1 anak menjadi buta tiap menit di dunia. 50% dapat dicegah dan diobati,” tutur Prof Budu.
Terkait permasalahan kebutaan; <0,5 persen masalah klinis; 0,5-1 persen masalah masyarakat dan >1 persen termasuk masalah sosial.
Negara Indonesia termasuk negara dengan prevalensi kebutaan lebih dari satu persen atau sudah masuk masalah sosial jika berdasarkan WHO.
Kebutaan tertinggi di Indonesia di Jawa Timur yakni 4,4 persen. Tertinggi kedua di NTB, ketiga Sumatra Selatan. Lalu Sulsel di posisi keempat dengan angka 2,4 persen.
Indonesia di angka 3 persen kebutaan, masuk prevalensi tertinggi kedua di dunia. Rp84,7 triliun kerugian Indonesia akibat gangguan penglihatan parah dan kebutaan
Dikatakan, 333.600 orang buta per tahun di Indonesia. Khusus Sulsel 9.463 orang buta di Sulsel per tahun. (selfi/fajar)
Sentimen: positif (78%)