FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan anggota TGUPP Anies Baswedan, Tatak Ujiyati, memberikan reaksi terkait Kampung Susun Akuarium yang meraih kemenangan pada ajang Asia Pacific Housong Innovation Award.

Diceritakan Tatak, kampung susun yang meraih kemenangan tersebut merupakan kampung yang dulunya digusur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menjadi Gubernur.

"Selamat, kampung yang dulu digusur oleh Gubernur Ahok, dihentikan lalu dibangun oleh Gubernur Anies menang di ajang kompetisi Asia Pacific Housing Innovation Award," ujar Tatak dalam cuitan Twitternya (27/10/2023).

Melihat manfaat pembangunan yang dilakukan pada era Anies itu, Tatak menyebutnya sebagai pembangunan yang memanusiakan manusia.

"Bukti keberhasilan pembangunan yg memanusiakan," tandasnya.

Seperti diketahui, pada Mei 2015 lalu, terjadi penggusuran di bantaran kali Ancol. Tepatnya, di Jalan Kunir, Kelurahan Pinangsia, Jakarta Barat.

Saat itu Gubernur DKI Jakarta masih dijabat oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Saat itu, terdapat dua alat berat digunakan untuk meratakan bangunan yang ada di belantaran kali Ancol.

Warga yang tinggal di lokasi tersebut dengan terpaksa mengamankan barang-barang berharga milik mereka ke tempat yang aman.

Barulah ketika Anies menjadi Gubernur pada 2017, lokasi yang digusur tersebut ditata kembali untuk memberikan ruang hidup bagi warga setempat.

10 September 2022 menjadi hari bersejarah bagi warga yang tinggal di tempat tersebut. Karena, Anies Baswedan meresmikan kampung susun Kunir yang sebelumnya digusur Ahok.

Penelusuran fajar.co.id, Asia Pacific Housong Innovation Award merupakan ajang yang paling ditunggu dari Forum Perumahan Asia-Pasifik.

Asia Pacific Housong Innovation Award bertujuan untuk menginspirasi dan memberdayakan individu, organisasi, dan institusi untuk mendorong batas-batas kreativitas.

Bukan hanya itu, juga mendorong pemecahan masalah dalam mengatasi tantangan perumahan yang dihadapi oleh masyarakat.

Fokusnya, penghargaan ini mengapresiasi inisiatif, program, dan solusi luar biasa yang membuat perbedaan dalam cara masyarakat memperbaiki tempat yang mereka sebut sebagai
rumah.

(Muhsin/fajar)