FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dijadwalkan ke Kota Makassar, Sulsel Jumat (27/10/2023) sore ini.

Amran Sulaiman dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar sekitar pukul 16.30 Wita.

Kepulangan Andi Amran Sulaiman ini berselang dua hari setelah dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (25/10/2023) kemarin.

Ini jadi agenda pertama Mentan Amran ke daerah setelah jadi Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju.

Karyawan Tiran Grup, AAS Foundation, serta Pengurus Ikatan Alumni (IKA) Unhas telah menyiapkan penyambutan kepada Amran di bandara.

Terpantau sejak dirinya dilantik kembali menteri, puluhan karangan bunga ucapan selamat berjejer di depan Kantor Pusat Tiran Grup, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar.

"InsyaAllah Bapak Mentan landing di Makassar Jam 16.30 Wita Jumat 27 Oktober 2023. IKA UNHAS, Karyawan Tiran Group & AAS Foundation menjemput di Bandara Sultan Hasanuddin," kata Direktur Eksekutif IKA Unhas Salahuddin Alam.

"Ini kesempatan beliau pertama kali kembali sejak dilantik kedua kalinya," sambung Alam.

Sebagai sahabat, Alam mendoakan Amran Sulaiman diberi kekuatan dan kemudahan dalam mengemban tugas dan kepercayaan Presiden Jokowi dalam mengawal sektor pertanian RI.

"Kita berharap Bapak AAS diberi kesehatan dan kekuatan untuk mengulang kembali prestasi yang pernah diraih ketika menjabat sebelumnya," kata Alam.

Diberitakan, pria kelahiran Bone Sulsel 27 April 1968 itu diambil sumpah dan janji oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (25/10/2023) pagi.

Andi Amran Sulaiman sebelumnya pernah menjabat sebagai Mentan pada masa kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla periode 2014-2019.

Jokowi menilai Amran telah memahami dan mengerti seluk beluk penanganan di sektor pertanian.

"Jadi tidak usah diajarin, tidak perlu lagi belajar birokrasi, tidak perlu lagi harus mengetahui siapa dirjennya. Usai dilantik, ketika itu juga langsung bekerja," kata Jokowi di Istana Negara.

Presiden Jokowi juga memberikan tugas khusus ke Amran Sulaiman, salah satunya mengupayakan agar produksi beras atau padi meningkat sesuai target yang diberikan kepala negara.

Jokowi mengatakan, dengan meningkatkan produksi padi atau beras di Tanah Air maka harga beras di pasar dapat dikendalikan atau diturunkan. Efeknya, daya beli masyarakat tetap terjaga.

"Jadi, produksinya harus melimpah," tegas Jokowi. (*)