FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pegiat Media Sosial Lukman Simandjuntak mengkritik program Anies Baswedan menambaj kosa kata Bahasa Indonesia. Menurutnya, itu tidak jelas.

Lukman mengatakan hak demikian tidak perlu dijadikan materi kampanye. Karena urgensinya tidak jelas.

“Program begini gak begitu jelas urgensinya, gak perlu juga dijadikan sbg materi kampanye,” ungkapnya dikutip dari unggahannya di X, Jumat (27/10/2023).

Saat ini, kata dia, kosa kata yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) belum sepenuhnya dipahami.

“Kosa kata KBBI yang sekarang saja, masih banyak yang belum paham,” ujarnya.

Karenanya, ia nenyarankan agar dokus pada hal yang lebih mendesak. Seperti di sektor hukum dan keamanan.

“Penguatan KPK, pemberdayaan ekonomi, menghentikan dwi fungsi aparat, kontrol impor, penerapan meritokrasi jauuuuh lebih bermanfaat,” pungkasnya.

Diketahui, pernyataan Anies menjadikan kosa kata Bahasa Indonesia jadi 250 ribu disampaikan saat Pameran Kebudayaan di Tugu Kunstring, Menteng, Jakarta Pusat.

Ia mengatakan, hal itu bisa tercapai lima tahun ke depan. Setelah ia menjadi presiden.
(Arya/Fajar)