Sentimen
Positif (100%)
26 Okt 2023 : 22.54
Partai Terkait

Sri Mulyani Sebut Program Dana Abadi Santri Bukan Hal Baru, Ferdinand: Ketika Bapak Kurang Briefing Anak Sebelum Masuk Medan Laga

26 Okt 2023 : 22.54 Views 17

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Sri Mulyani Sebut Program Dana Abadi Santri Bukan Hal Baru, Ferdinand: Ketika Bapak Kurang Briefing Anak Sebelum Masuk Medan Laga

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Program Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, Dana Abadi Pesantren dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) Lansia disebut bukan hal baru. Hal itu diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Menanggapi hal itu, kader PDIP Ferdinand Hutahean menyentil Gibran dan ayahnya, yang tak lain adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, program unggulan Prabowo-Gibran itu sudah dianggarkan di APBN saat ini.

Bagi Ferdinand, hal itu karena terjadi karena keduanya tidak berkoordinasi dengan baik. Antara Gibran dan Jokowi.

“Ketika bapak kurang briefing anak sebelum masuk medan laga,” kata Ferdinand dikutip dari unggahannya di X, Kamis (26/10/2023).

Sebelumnya, pernyataan Sri Mulyani itu diungkapkan saat Konferensi Pers APBN KiTA, pada Rabu (25/10/2023).

"Dilihat saja APBN 2024 kan sudah diketok ya. Mengenai apa program-program, mungkin saya nggak sebut populis, tapi yang pemihakan kepada masyarakat. Itu sudah ditetapkan dalam UU APBN," ujarnya.

"Umpamanya anggaran perlinsos di 2024 kalau tidak salah Rp487 triliun. Jadi nanti program seperti PKH, kartu sembako, PIP, KIP Kuliah, bantuan PBI untuk masyarakat tidak mampu termasuk lansia, bantuan subsidi listrik, subsidi energi, BBM, subsidi LPG, itu masih semuanya ada. Dana abadi juga disampaikan kita sudah punya dana abadi yang sekarang ini," sambungnya.

Di sisi lain, Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan bahwa jaminan kesehatan lansia sudah diakomodir dalam program KIS yang sudah ada. Program KIS Lansia Prabowo-Gibran dinilai tidak perlu.

"Kalau kemudian nanti ada yang masih belum tercover dan sebagainya, itu sebenarnya adalah perbaikan pendataan yang akan kita (pemerintah) lakukan. Tapi seharusnya sih kita cukup dengan program yang ada sekarang ini (KIS)," terang Isa.
(Arya/Fajar)

Sentimen: positif (100%)