23 Oktober 2023 11:58 WIB

Teddy mengira teriakan dinasti politik tak akan muncul bila Gibran jadi cawapres Ganjar.

Teddy Gusnaidi (radarcirebon.com)

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi buka suara perihal cap ‘dinasti politik’ yang belakangan ini diarahkan ke keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Teddy merasa label ‘dinasti politik’ itu mulai bergaung ketika isu Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto mencuat. Menurutnya, pihak yang meneriakkan 'dinasti politik' itu takut menghadapi Pilpres 2024 jika kompetitornya adalah putra Jokowi.

“Dinasti Politik tidak pernah mereka suarakan saat Gibran menjadi Wali kota Solo, Bobby menjadi Wali Kota Medan dan Kaesang digadang-gadangkan jadi Wali Kota Depok. Politik Dinasti disuarakan hanya ketika Gibran digadang-gadangkan jadi Cawapres Prabowo jauh sebelum putusan MK,” ujar Teddy Gusnaidi dalam keterangan tertulisnya, disitat Senin (23/10).

Minta Ada 'Jokowi' di Akhir Nama Gibran Sebelum Daftar ke KPU, Golkar Singgung SBY dan Megawati

“Ini jelas karena takut berkompetisi bukan karena putusan Mahkamah konstitusi apalagi politik dinasti,” tegas eks Dewan Pakar PKPI itu.

Kemudian, Teddy menyindir poros yang melontarkan istilah ‘dinasti politik’ hanya jika Gibran menjadi pendamping Prabowo. Sedangkan label itu belum tentu disuarakan bila Gibran berpasangan dengan Ganjar Pranowo.

“Kalau Gibran jadi Cawapres Ganjar, itu bukan Politik Dinasti. Tapi kalau Gibran jadi Cawapres Prabowo, itu politik Dinasti namanya,” tambah dia.

Seperti diketahui, bakal capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto telah mengumumkan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapresnya pada Minggu (22/10) di Kertanegara, Jakarta Selatan. Pada Rabu, 25 Oktober mendatang, keduanya akan didaftarkan ke KPU sebagai paslon Pilpres 2024.

Fahri Hamzah ke Gibran: Selamat Berjuang, Buktikan Anda Telah Matang