PIKIRAN RAKYAT - Dua menteri Israel kena damprat warga negara sendiri, saat mengunjungi rumah sakit untuk menjenguk korban luka akibat perang militer dengan Hamas Palestina. Anak buah Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu bahkan mengalami pengusiran.

Kedua menteri yang dimaksud ialah Menteri Lingkungan Hidup Israel, Idit Silman dan Menteri Perekonomian Israel, Nir Barkat. Mereka masing-masing dicemooh warganya di dua kesempatan berbeda.

Idit Silman mendapat perlakuan negatif dari masyarakat Israel di Rumah Sakit Assaf Harofeh di Tzrifin, Israel. Silman datang untuk mengunjungi korban terluka. Namun, saat hendak berinteraksi dengan salah satu keluarga korban, ia justru mendapatkan caci maki.

“Kau telah menghancurkan negara ini! Keluar dari sini!" kata salah seorang warga Israel, dikutip dari The Independent, Jumat, 13 Oktober 2023.

Baca Juga: Kemlu: 4 WNI Dievakuasi dari Israel Menuju Yordania

Tenaga medis yang mengenakan scrub lantas menimpali dengan cacian berikutnya. Silman kembali diusir, lantaran tidak dibutuhkan di RS tersebut. "Sekarang giliran kami berdiri bersama, dan membantu tanpa Anda. Anda telah menghancurkan negara kami. Pergi!" katanya.

Berikutnya, Menteri Perekonomian Israel, Nir Barkat juga menghadapi kemarahan serupa. Cacian dari massa Israel itu didapatkannya ketika mengunjungi Pusat Medis Sheba di Tel Aviv untuk menemui para korban.

Barkat hanya berdiri dan terdiam ketika anggota keluarga yang frustrasi mengkonfrontasinya di depan banyak orang. “Anda mengerti kemana anda membawa nasib kami? Bisakah Anda melihat apa yang terjadi pada kami saat ini?” kata seorang pria.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Pastikan Sosok Bakal Cawapresnya Segera Diumumkan: Tenang Saja

Tak sampai di sana, dia juga mendapat kecaman ketika menghadiri pemakaman putra mantan menteri perekonomian Izhar Shai. Saudara laki-laki mendiang, Yaron Shai mengatakan pemerintah seharusnya malu atas apa situasi yang terjadi saat ini.

Sejauh ini, korban tewas di Israel telah melampaui 1.200 orang, termasuk 189 tentara. Kemudian lebih dari 1.100 sipil tewas di Gaza akibat serangan udara balasan Israel.

Buntut perang tersebut, lebih dari 2,3 juta warga Palestina di Kota Gaza berada dalam kegelapan, lantaran satu-satunya pembangkit listrik di wilayah itu dipadamkan.

Atas kondisi kemanusiaan yang amat memprihatinkan ini, tekanan internasional meningkat terhadap pihak berwenang Israel. Pemerintah Israel dipaksa untuk mengkonfirmasi nasib rakyat sipil dari kedua negara, setelah adanya eskalasi konflik dengan Hamas.

Baca Juga: Oknum Polisi Gorontalo Gigit Telinga Wanita hingga Nyaris Putus, Kapolres Pohuwato Angkat Bicara

Pada Rabu, 11 Oktober 2023, PM Netanyahu bersumpah untuk “menghancurkan habis” Hamas Palestina, dan mengatakan setiap anggota organisasi tersebut dipastikan akan "mati”.

Dia mengeluarkan peringatan mengerikan itu dalam pidatonya di televisi. Netanyahuu mengklaim bahwa anak laki-laki dan perempuan Israel diikat dan ditembak di kepala oleh Hamas, lalu warganya dibakar hidup-hidup, perempuan diperkosa, serta tentara dipenggal.

Netanyahu bergabung dengan saingan politik utamanya pada hari Rabu untuk membentuk kabinet masa perang guna mengawasi pembalasan Israel terhadap Hamas. Ratusan ribu tentara Israel berkumpul di perbatasan Gaza sebagai persiapan untuk kemungkinan serangan darat terhadap wilayah yang terkepung. ****