AYOBOGOR.COM -- Dalam kurun waktu dua bulan terakhir, rentetan dua kasus keracunan siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terjadi.

Kasus sebelumnya terjadi di SDN Jati 3 Saguling, Kabupaten Bandung Barat yang mengakibatkan puluhan siswa keracunan usai mengonsumsi jajanan yang bernama cimin (cireng mini) pada Rabu (27/9/2023) lalu.

Namun kali ini, kasus baru terjadi kembali di daerah Kabupaten Bandung Barat tepatnya di SDN 1 dan 2 Cimerang, Desa Laksanamekar, Padalarang pada Rabu (11/10/2023) kemarin.

Baca Juga: 5 Kota Terpanas di Jawa Barat, Juara Pertama Bukan Bekasi dan Bandung, Tapi Ternyata Kota...

Dilansir dari laman suara.com, terbilang setidaknya 20 siswa sekolah tersebut mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, dan pusing usai diduga mereka mengonsumsi susu yoghurt kemasan yang dijual di lingkungan sekolah.

Petugas Medis Puskesmas Padalarang, dr Daniel mengatakan, keluhan itu mulai dirasakan siswa, pada Rabu (11/10/2023) pukul 10.00 WIB.

Awalnya, keluhan tersebut dirasakan oleh satu-dua orang siswa. Namun, pada pukul 11.30 WIB, jumlah siswa dengan kondisi tersebut mulai bertambah.

"Data Puskesmas Padalarang mencatat jumlah siswa yang mengalami keluhan medis mual dan muntah mencapai 20 orang dengan rincian 2 siswa dari SDN 2 Cimerang dan 18 siswa dari SDN 1 Cimerang," ungkap Daniel.

Baca Juga: Cuma 19 Menit, Berikut Jadwal KA Feeder Bandung-Padalarang dan Sebaliknya

Asep Dendih selaku Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) KBB pun angkat bicara dan mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya preventif dengan melakukan sejumlah upaya pencegahan kepada pihak sekolah agar kejadian keracunan serupa tidak terulang kembali.

"Usai kejadian di SDN Saguling, kita benar-benar secara komprehensif baik surat, rapat, maupun binaan sudah dilakukan," katanya pada hari Kamis (12/10/2023).

Asep Dendih juga menambahkan, pihaknya pun akan melakukan pengawasan melalui pihak sekolah untuk senantiasa mengawasi jajanan yang ada di lingkungan sekolah.

"Dengan kedua kejadian ini kita merancang upaya preventif dalam menanggulangi dan mencegah kejadian serupa agar tidak terjadi kembali dengan cara mengawasi jajanan yang ada di lingkungan sekolah," katanya.

Baca Juga: 10 Destinasi Wisata Favorit di Bandung yang Wajib Masuk Wishlist Jalan-jalan

Ia pun menghimbau, pihak sekolah maupun orang tua siswa agar membawa bekal makanan dari rumah saja untuk anak didik.

Hal tersebut dilakukan dan bertujuan agar dapat memastikan makanan yang dikonsumsi itu aman dan masih layak untuk dimakan.