Sentimen
Negatif (100%)
12 Okt 2023 : 14.16
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor

Warga di Bogor Alami Obesitas 180 Kg, Butuh Sokongan Berobat di Singapura

12 Okt 2023 : 14.16 Views 20

Ayobogor.com Ayobogor.com Jenis Media: Regional

Warga di Bogor Alami Obesitas 180 Kg, Butuh Sokongan Berobat di Singapura

AYOBOGOR.COM - Seorang warga di Bogor bernama Singgih Sugiarto dinyatakan mengalami obesitas. Kini dirinya butuh pengobatan di Singapura.

Mulanya pria berumur 44 tahun tersebut dinyatakan mengalami obesitas oleh dokter di sebuah rumah sakit di daerah Jakarta.

Sang dokter menyarankan warga Kota Bogor tersebut untuk berobat di Singapura. Namun Singgih pun mengalami masalah pembiayaan.

Menyadur Republika.co.id (jaringan Ayobogor.com), mulanya berat badannya sekitar 110 kilogram.

Namun pada 2019 muncul masalah kesehatan di dalam perutnya karena kemunculan benjolan berisi cairan.

Akibat itu aktivitasnya terganggu. Kini, beratnya pun melesat hingga 180 kilogram.

Dia pun menanti bantuan dermawan untuk menjalani prosesi sedot lemak di rumah sakit Singapura.

Pasalnya di rumah sakit Jakarta, belum ada alat yang memadai untuk melakukan operasi tersebut.

Singgih mengaku sempat membuat paspor setelah pihak Imigrasi Kota Bogor datang ke rumahnya.

Hanya saja, untuk melakukan proses pengobatan, dirinya belum bisa melakukannya karena terhalang biaya.

"Saya cuma punya modal itu dan berdoa, ada pertolongan dari mana saja saya bisa berobat ke Singapura," kata Singgih di rumah orangtuanya di Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa, 10 Oktober 2023.

Terkait benjolan di dalam perutnya, Singgih sempat melakukan operasi pemotongan di rumah sakit daerah Jakarta.

Namun usai operasi itu, pada 2021 tiba-tiba perutnya kembali bengkak dan membesar.

Karena itu pula, dirinya tidak bisa melakukan aktivitas seperti setelah operasi hingga memilih tinggal di rumah ibunya.

Keadaan tubuh Singgih semakin membingungkan tatkala mendapat perawatan rumah sakit.

Melalui sampe darah, dia dinyatakan mengalami rendah hormon kortisol. Namun tubuhnya bukannya kurus, melainkan sebaliknyua.

"Tapi ini kortisol rendah orangnya gemuk, obesitas. Akhirnya saya dipulangin sampai saat ini. Saya coba cari jalan keluar lain," katanya menjelaskan.

Operasi pengecilan lambung pun tidak diopsikan karena dirinya sudah tidak dalam masa pertumbuhan.

Karena itu, alternatif satu-satunya adalah menjalani operasi sedot lemah atau liposuction.

"Itu nanti perut saya mengecil karena perut isinya cairan. Nanti kaki akan kuat duduk berjalan lagi, dan bisa menopang badan," katanya.

Operasi itu pun harus dilakukan Singgih beberapa kali, karena obesitas pada tubuhnya terjadi di beberapa titik.

Sentimen: negatif (100%)