Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Malang
Mandiri Tanpa Vietnam, Thailand, India
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2023/10/08/65228590e6a7c.jpeg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil presiden (cawapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Muhaimin Iskandar mengatakan, bakal memperkuat ketahanan pangan jika memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Menurutnya, saat ini Indonesia masih menggantungkan kebutuhan pangan pada negara lain seperti Vietnam, Thailand, dan India.
“Vietnam sendiri sampun (sudah) mengumumkan, kekurangan pangan. India yang produk berasnya tinggi mengumumkan, 'Kami juga kesulitan dan tidak akan ekspor lagi’,” ujar Muhaimin di Pondok Pesantren Salaf Al-Quran (PPSQ) Asy-Syadzili, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (8/10/2023).
“Artinya, kita mengalami kerawanan daya tahan pangan kita,” katanya lagi.
Baca juga: Laksanakan Perintah Presiden, Panglima TNI Akan Buat Gerakan Nasional Ketahanan Pangan
Oleh karena itu, salah satu fokus Muhaimin dan bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan adalah memperbaiki sistem pangan di Tanah Air.
Ia mengatakan, ketahanan pangan belum terwujud meskipun sudah diupayakan oleh Presiden ke-6 dan ke-7 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).
“Kita ubah cara kerja pertanian kita sehingga bisa mandiri tanpa bergantung Vietnam, Thailand, India, dan negara-negara produsen pangan,” ujar pria yang krib disapa Cak Imin ini.
Terakhir, Muhaimin mengklaim semangat perubahan tak hanya diusung oleh tiga partai politik (parpol) di KPP, yaitu Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Baca juga: Menag Bakal Keluarkan Aturan Kampanye di Ponpes, Cak Imin: Yang Penting Semua pada Porsinya
Namun, Cak imin mengatakan, keinginan untuk menciptakan perubahan juga didapatkannya dari masyarakat.
“Saya menangkap, alhamdulilah, keinginan perubahan itu nyata dan menjadi mimpi masyarakat Indonesia,” kata Cak Imin.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa ada 22 negara yang menyatakan tidak akan mengekspor bahan pangan ke negara lain.
Hal ini disampaikan Jokowi saat berpidato dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI-P di Jakarta International Expo pada 29 September 2023.
"Yang sekarang terjadi menyebabkan pangan semakin naik harganya adalah 19 negara sekarang ini sudah tidak mengekspor pangan. Bahkan, tadi pagi saya baca lagi bukan 19 lagi, tetapi 22 negara saat ini sudah tidak mau mengekspor bahan pangannya," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi Sebut 22 Negara Setop Ekspor Bahan Pangan, Akibatnya Harga Naik
-. - "-", -. -
Sentimen: positif (93.8%)