NGAMPRAH, AYOBANDUNG.COM -- Kamarau panjang mengakibatkan hampir setengah wilayah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dilanda krisis air bersih.

Ratusan masyarakat kelimpungan memenuhi kebutuhan air baku.

Tak cuma itu, ratusan hektar lahan pertanian ikut terdampak.

Membuat para petani tak bisa bercocok tanam.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), 8 dari 16 kecamatan di Bandung Barat mengalami krisis air bersih.

Baca Juga: 14.143 Peserta Lulus Uji Kompetensi Mahasiswa PPG Kemenag Angkatan I

Tercatat ada 190 RW mengajukan permohonan bantuan air bersih sepanjang Juni-Oktober 2023.

Adapun dampak terhadap lahan pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) mencatat 178 hektar sawah mengalami kekeringan.

Lahan sawah ini tersebar di 13 desa dari 4 kecamatan yakni Batujajar, Cililin, Sindangkerta, dan Cihampelas.

Adapun lahan sawah kekeringan paling luas terletak di Desa Cangkorah Kecamatan Batujajar dengan total 40 hektar.

Sedangkan jumlah paling kecil sawah dilanda kekeringan berada di desa Citapen Kecamatan Cihampelas, dari total 45 hektar sawah yang dilanda kekeringan baru 1 hektar.

Terkait kondisi tersebut, Pemda Bandung Barat melakukan serangkaian cara mulai dari distribusi air bersih memakai mobil BPBD, menyalurkan jaringan pipa dan torn ke titik-titik krisis air, hingga bantuan mesin sedot air untuk lahan pertanian.

Baca Juga: Dicurigai Sebagai Dalang Kasus Jessica Wongso, Edi Darmawan Ayah Mirna Buka Suara

"Rencananya nanti kita akan beli 180 torn air, nanti ditempatkan di lingkungan yang membutuhkan. Ada untuk air minum, ada untuk air bagi keperluan mencuci," kata Pj Bupati KBB, Arsan Latif beberapa waktu lalu.

Pihaknya telah melakukan inventarisasi sumber mata air di wilayah Bandung Barat.

Dari mata air itu nantinya akan disedot dan didistribusikan kepada warga melalui bantuan mesin pompa air, jaringan pipa, dan wadah penampung torn.

"Kalau penyaluran pakai mobil tangki tidak efektif, tapi kalau disiapkan torn, warga tinggal datang dan mengisi giliran. Tapi kami tetap berupaya meminta bantuan mobil tangki untuk pendistribusian dan pengisian ke torn-torn," tuturnya.

Diluar berbagai upaya itu, Pj Bupati Bandung Barat, Arsan Latif mengimbau masyarakat menggelar salat istisqa dan berdoa kepada tuhan agar hujan segera turun.

Menurutnya, sebagai manusia, hanya wajib berdoa dan berikhtiar, sisanya berpasrah diri kepada Tuhan.

"Ini merupakan salah satu ikhtiar kita untuk bermunajat memohon diturunkan hujan dengan mendekatkan diri kepada Allah," ujar Arsan usai mengikuti salat istisqa di Kampung Jalupang, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor.***