Sentimen
Negatif (76%)
7 Okt 2023 : 11.28
Informasi Tambahan

Grup Musik: iKON

Kab/Kota: Bogor

Review Toilet Sekolah di Bogor Harga Rp200 Juta: Punya Taman sampai Atasi Kebiasaan Buruk Pelajar Laki-laki

7 Okt 2023 : 11.28 Views 4

Ayobogor.com Ayobogor.com Jenis Media: Regional

Review Toilet Sekolah di Bogor Harga Rp200 Juta: Punya Taman sampai Atasi Kebiasaan Buruk Pelajar Laki-laki

AYOBOGOR.COM - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor menggunakan jasa arsitek dalam pembangunan toilet sekolah di Bogor seharga Rp200 juta.

Seperti diketahui, toilet Rp200 juta dibangun di dua sekolah, yaitu di SMPN 9 dan SMPN 17 Bogor.

Disdik Kota Bogor mengakui tenaga arsitek didatangkan dalam pembangunan toilet sekolah Rp200 juta sehingga keinginan dinas bisa terkonsepkan dengan benar pada desain bangunan.

"Kami bukan ahli di bidangnya, kita meminta bantuan ke profesional," kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Disdik Kota Bogor Sultodi Mahbub, dikutip dari Republika Kamis, 5 Oktober 2023.

Menurut laman LPSE, masing-masing sekolah menggunakan konsultan perencanaan. Konsultasi bangunan toilet di SMPN 9 menelan biaya Rp34,2 juta. Sedangkan di SMPN 17 Rp33,9 juta.

Sultodi pun mengungkapkan bahwa kedua bangunan toilet di kedua sekolah itu mengusung konsep arsitektur ikonik dan berintegrasi dengan penataan lingkungan.

Konsep arsitektur ikonik sendiri untuk menghilangkan anggapan bahwa toilet merupakan tempat yang kumuh atau kotor.

Sementara integratis dengan penataan lingkungan sejalan dengan status Kota Bogor. "Ramah lingkungan," kata Sultodi.

Material bangunan yang dinilai ramah lingkungan itu seperti tank biofil yang dapat mengurai limbah tinda menjadi limbah cair dengan disertai disinfeksi.

Karena itu, cairan yang terserap ke dalam tanah ataupun dibuang ke drainase menjadi lebih aman.

Hal lain seperti toilet pada umumnya, misalnya aliran kelistrikan, kloset, wastafel.

Di SMPN 9 sendiri, kloset yang dibangun terdiri dari kloset duduk dan kloset jongkok. Di toilet perempuan, ditambah fasilitas seperti cermin dan bisa dimanfaatkan sebagai ruang ganti.

"Wastafel sebagai standar protokol kesehatan,” ujar Sultodi. Sementara di toilet pria, dibangun urinoir. Fasilitas itu diharap bisa mengubah kebiasaan buruk pelajar laki-laki.

“Melihat juga dan evaluasi di beberapa sekolah, biasanya laki-laki kalau buang air kecil nggak dibanjur," katanya.

Sedangkan di SMPN 17, toilet yang dibangun hanya untuk perempuan. Namun toilet itu dibangun di lahan bagian atas sehingga ikonik.

“Ini nanti jadi ikon. Di sekitar ini akan dibuat taman-taman. Tapi yang di SMPN 17 klosetnya jongkok semua,” ucapnya.

Sentimen: negatif (76.2%)