Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: Teroris, pembunuhan, penganiayaan, teror
Satgas Damai Cartenz Identifikasi Asal Muasal Senjata Teroris KKB, Ada yang Dibeli dari Papua Nugini
Fajar.co.id
Jenis Media: Nasional

FAJAR.CO.ID, PAPUA -- Satgas Damai Cartenz berhasil mengetahui asal muasal senjata milik kelompok separatis teroris (KST). Senjata jenis M4 USA Noveske itu diduga kuat hasil selundupan dari Papua Nugini (PNG). Sementara itu, senjata SS2 V3_K1 dan pistol Browning FN dipastikan milik TNI-AD yang hilang.
Kasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno menuturkan, saat melumpuhkan lima anggota KST Sabtu lalu, pihaknya menyita tiga senjata api serta ratusan amunisi kaliber 5,56 mm dan 9 mm. ”Setelah ditelusuri, diketahui asal muasal senjata tersebut,” urainya.
Senjata bertulisan Noveske dengan teropong hitam memang masih diidentifikasi. Namun, diduga kuat senjata api itu berasal dari PNG. ”Dibeli KST Pegubin awal 2022,” ujarnya dalam keterangan tertulis kemarin (1/10). Belum diketahui pasti bagaimana senjata api laras panjang itu diselundupkan.
”Untuk senjata kedua, sebelumnya diprediksi SS1, namun setelah identifikasi dipastikan SS2 V3_K1,” jelasnya.
Senjata SS2 itu bernomor seri 93.004236. Ada juga pistol Browning FN yang memiliki nomor seri OT 6117. Dua senjata itu dilaporkan hilang saat helikopter M1-17V5 HA-5138 milik TNI-AD hilang kontak. ”Kedua senjata merupakan senpi organik personel Satgas Pamtas 725/Woroagi,” paparnya.
Bagaimana dengan ratusan amunisinya? Dia mengatakan, amunisi itu diduga berasal dari dua sumber. Pertama, sebagian berasal dari helikopter yang hilang kontak. Lalu, sebagian lagi diduga hasil selundupan yang dibeli KST.
Terkait identitas lima anggota KST yang berhasil dilumpuhkan, hingga kemarin masih dilakukan identifikasi. ”Masih proses karena petugas memegang prinsip kehati-hatian. Agar hasilnya benar-benar valid,” tuturnya.
Meski begitu, ada dugaan bahwa lima anggota KST tersebut merupakan anak buah Ananias Ati Mimin. Kelompok itu pernah melakukan sejumlah pembunuhan dan aksi teror secara intens di Pegunungan Bintang.
Mereka juga terlibat dalam pembunuhan seorang perawat sekaligus penganiayaan lima petugas Puskesmas Kiwirok. Bukan hanya itu, mereka juga diduga pelaku pembunuhan tiga tukang ojek di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Pegunungan Bintang. (jpg/fajar)
Sentimen: negatif (96.2%)