Sentimen
Negatif (99%)
3 Okt 2023 : 06.06
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Batang, Bekasi, Jatiasih

Dugaan Malapraktik RS di Jatiasih Bekasi, Pasien Anak Amandel Mendadak Didiagnosis Mati Batang Otak

3 Okt 2023 : 06.06 Views 11

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Dugaan Malapraktik RS di Jatiasih Bekasi, Pasien Anak Amandel Mendadak Didiagnosis Mati Batang Otak

PIKIRAN RAKYAT - Keluarga pasien anak di salah satu rumah sakit Jatiasih Bekasi, Jawa Barat membuat laporan polisi usai menduga buah hatinya menjadi korban malpraktik di pusat pelayanan medis tersebut.

Pasien anak berinisial BAD (7) dilaporkan mengalami mati batang otak setelah melakukan operasi amandel pada Selasa 19 September 2023 lalu.

Orangtua A mengaku sang anak tidak memiliki riwayat penyakit lain saat memutuskan untuk menjalani serangkaian tindakan medis di rumah sakit itu.

Namun setelah operasi selesai, korban tak kunjung sadarkan diri hingga kondisinya semakin kritis.

Baca Juga: Kota Cerdas dan Teknologi AI Menjadi Fokus Kunci Kompetisi Ide Wirausaha Indonesia Challenge 2023

Kronologi Kejadian

Orangtua BAD berinisial A, melalui kuasa hukumnya Cahaya Christmanto Anak Ampun mengatakan peristiwa ini bermula saat sang anak menjalani operasi amandel bersama kakaknnya J (10) pada 19 September 2023 lalu.

BAD menjalani operasi terlebih dahulu, tetapi tak kunjung sadar hingga 13 hari berikutnya.

Setelah mendapati kondisi anaknya yang terus memburuk, A mendengar kabar dari dokter bahwa buah hatinya didiagnosis mengalami mati batang otak.

"Nah setelah itu kami tunggu-tunggu, lalu di hari setelah hari tiga itu, dokter RS mengatakan bahwa anak ini sudah mengalami mati batang otak," kata kuasa hukum, Senin, 2 Oktober 2023.

Baca Juga: Jadi Sorotan, Pj Walikota Bekasi Tak Perlu Buat Ketetapan Hasil Lelang Mitra Pengolahan Sampah

Menurut keterangan Chistmanto, saat ini pasien bergantung pada alat bantu pernapasan karena kondisinya yang semakin kritis.

"Situasi anak pun enggak bisa ditinggal karena semakin hari kondisinya semakin kritis. Kedua nafasnya sekarang tinggal satu. Bisanya cuma membuang doang, kalau menghirup dibantu tenaga mesin," katanya.

Pihak keluarga akhirnya membuat laporan ke Polda Metro Jaya karena menduga ada malpraktik oleh pihak dokter rumah sakit tersebut.

"Semakin hari semakin kritis dan hingga sampai ini juga pihak RS belum melakukan rujuk. Ini sudah memasuki hari ke-11," katanya.***

Sentimen: negatif (99.4%)