Sentimen
Negatif (99%)
2 Okt 2023 : 13.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Tanah Abang, Pasar Baru

Kasus: covid-19

Banyak Pedagang di Pasar Baru Bandung Terancam Bangkrut, Pembeli Asal Malaysia Menurun Drastis

2 Okt 2023 : 13.20 Views 17

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Banyak Pedagang di Pasar Baru Bandung Terancam Bangkrut, Pembeli Asal Malaysia Menurun Drastis

PIKIRAN RAKYAT - Turunnya penghasilan para pedagang di Pasar Baru, Kota Bandung, terlihat nyata. Bahkan, biaya sewa pun turun drastis dari sebelumnya. Mereka yang tidak punya langganan atau beralih ke penjualan online harus mempersiapkan diri untuk gulung tikar.

Salah satunya dialami Teti Winarni yang memiliki dua kios di Pasar Baru. Bahkan, sebelumnya, dia memiliki tiga kios dengan SHGB (Sertifikat Hak Guna Bangunan), namun kini tersisa dua.

"Mulanya kita ini bisa dapat penghasilan Rp5 juta per kiosnya dalam satu hari. Namun, kini dapat Rp2 juta juga sudah bersyukur atau kalau dapat Rp1 juta juga sudah lumayan. Mereka yang membeli ini adalah para langganan," kata Teti saat diwawancarai pada Minggu, 1 Oktober 2023.

Teti juga mengatakan, turunnya penghasilan berasal dari berbagai faktor. Misalnya, tak ada lagi pembeli Malaysia yang dulu rutin datang ke Pasar Baru melalui Bandara Husein Sastranegara.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan Ungkap Pertemuan dengan CEO TikTok Usai Fitur Perdagangannya Dilarang di Indonesia

"Selain itu, pandemi Covid-19 juga mempengaruhi penjualan di Pasar Baru. Bahkan, banyak yang juga tutup akibat pandemi tersebut," katanya.

Sebelumnya, saat Pasar Baru masih sehat, Teti mengatakan, biaya sewa kios-kios pun sangat mahal. Bahkan, ada yang mencapai Rp100 juta per tahun bahkan lebih. Namun, untuk sekarang, biaya sewa hanya sekira Rp30 juta per tahun.

"Saya juga sekarang hanya memiliki satu kios yang digunakan. Bahkan, kios yang dipakai justru yang kecil karena posisinya strategis yaitu di dekat eskalator. Sedangkan untuk yang besar posisinya di belakang maka sementara ditutup," katanya.

Sementara itu, kios-kios penjual lainnya yang bertahan adalah yang memiliki pelanggan tetap seperti Teti. Ada juga yang tetap berjualan dengan memanfaatkan beberapa aplikasi online. "Yang mulai online juga banyak, namun yang tutup juga sudah mulai banyak," katanya.

Oleh karena itu, Teti pun berharap Pasar Baru bisa kembali membaik seperti dulu. Misalnya, dengan membuka kembali rute penerbangan Malaysia-Bandung melalui Bandara Husein Sastranegara.

Selain itu, layanan TikTok Shop juga seharusnya mulai dikontrol karena sudah terlalu kebablasan sehingga pembeli di Pasar Baru semakin menurun.

Baca Juga: Cak Imin Suruh Pemerintah Lakukan 3 Hal Sebelum Tutup TikTok Shop: Sebagai Wakil Ketua DPR

BTM sepi

Billy (26), salah seorang pembeli di Bandung Trade Mall, Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung, mengaku mal yang biasa disebut BTM ini pun memang tak kalah sepi dibanding mal lainnya di Kota Bandung. Memang sejak lama mal ini lebih banyak kios-kios yang setia menjual peralatan elektronik, khususnya peralatan komputer atau konsol-konsol gim seperti Playstation, Nintendo hingga X-Box.

"Mereka bertahan karena memang juga menjual secara online, semisal di Tokopedia, Shopee, atau Lazada. Namun, untuk produk komputer dan konsol, biasanya memang melalui Tokopedia jauh lebih banyak penggunanya," katanya.

Meski demikian, kata Billy, toko-toko lainnya juga masih bertahan di lokasi ini imbas dari adanya pengunjung untuk melihat langsung komputer atau konsol di lokasi ini. Ada juga yang sampai beli pakaian sambil melihat-lihat.

Baca Juga: Pedagang Pasar Tanah Abang 'Ngeluh' Produk Luar Diobral di Social Commerce, Zulhas: Ini Tidak Fair

Tetapi sebuah kejutan ternyata lokasi rooftop yang menyediakan kafe dan tempat futsal juga membuat mal ini masih terus bertahan. Faktor X yang menyebabkan hal tersebut kata Billy karena sesekali dalam sebulan ada artis yang datang ke lokasi ini.

"Misalkan ada konser kecil Ariel Noah dan Mahalini di sini. Sehingga tempat ini masih bertahan, ditambah adanya workshop untuk berlatih membuat kerajinan, yang membuat para entepreneur muda datang ke lokasi ini," katanya.

Jadi kata Billy ide BTM ini seharusnya bisa diterapkan di mal-mal lain di Kota Bandung. Yah itu dengan melibatkan artis-artis tadi. "Kota Bandung kan gudangnya artis jadi tinggal 'badami' saja para pemilik kios untuk udunan. Tapi yang pasti artis pun banyak yang memiliki jiwa sosial sehingga tak akan memasang tarif yang mahal," katanya.***

Sentimen: negatif (99.6%)