LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Jembatan paling modern dan tercanggih di Indonesia ini menghabiskan dana sekitar Rp 420 miliar untuk pembangunannya.

Investasi besar tersebut menjadikan jembatan ini sebagai contoh utama konstruksi canggih di Indonesia.

Namanya Jembatan Emas, tak hanya berfungsi sebagai jalan penghubung biasa, namun juga Jadi daya tarik para wisatawan.

Inovasi yang diciptakan bisa bikin wisatawan melongo karena takjub.

Keunikan utamanya adalah kemampuannya untuk dibuka dan ditutup pada waktu tertentu, memberikan fleksibilitas akses.

Selain meningkatkan konektivitas, Jembatan Emas juga telah menjadi destinasi wisata yang unik di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Baca Juga: Cek Rekening Gaji Pensiunan PNS Bulan Oktober 2023 Sudah Ditransfer PT Taspen, Tertinggi Dapat Rp4,4 Juta Lho!

Dengan desain modern dan teknologi terbaru, jembatan ini telah menjadi ikon pariwisata yang memukau.

Jembatan Emas ini menghubungkan pantai Kota Pangkalpinang (Ketapang) dengan Air Anyir Kabupaten Bangka.

Pembangunannya dimulai pada tahun 2009 dan menggunakan teknologi bascule (jembatan angkat) yang dioperasikan menggunakan mesin hidrolik.

Salah satu fitur menariknya adalah kemampuannya untuk membuka hingga sudut 70 derajat, memberikan ruang lewat bagi kapal-kapal yang melintas di bawahnya.

Inovasi ini menjadikan Jembatan Emas bukan hanya infrastruktur penghubung biasa, melainkan juga objek pariwisata yang mengagumkan.

Dengan panjang 784 meter, Jembatan Emas adalah jembatan terpanjang di Kepulauan Bangka Belitung.

Baca Juga: Putri Ariani Tampil Memukau, Warga Asia Beri Dukungan: Bakat Masyarakat Indonesia Tak Pernah Diragukan

Pada malam hari, jembatan ini diterangi oleh lampu-lampu indah yang menciptakan pemandangan spektakuler, sering kali menjadi tempat yang sempurna bagi para fotografer.

Selain sebagai simbol arsitektur yang menawan, Jembatan Emas juga memegang peran penting dalam lalu lintas sungai.

Setiap hari, antara pukul 07.00 hingga 19.00, jembatan ini dapat diangkat untuk memberi jalan kepada kapal-kapal yang melintas.

Proses pengangkatannya selalu diiringi oleh peringatan sirene dan memakan waktu sekitar 10 menit.

Jembatan ini diberi nama Jembatan Emas sebagai penghormatan kepada Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Eko Maulana Ali Soeroso, yang berperan besar dalam pembangunannya.

Selain itu, jembatan ini juga dikenal dengan nama Jembatan Ketapang.

Meskipun pembangunan Jembatan Emas memerlukan biaya yang tinggi, diperkirakan mencapai sekitar Rp 420 miliar dengan biaya operasional sekitar Rp 60 juta per bulan, investasi ini telah membawa manfaat luar biasa bagi masyarakat Kepulauan Bangka Belitung.

Baca Juga: Putri Ariani Bakal Jadi Miliarder Dadakan Jika Menjadi Juara America's Got Talent! Ini Nominal Hadiahnya

Hal ini telah meningkatkan akses transportasi dan peluang pariwisata.

Dengan segala keunggulannya, Jembatan Emas di Kepulauan Bangka Belitung bukan hanya sekadar jembatan, tetapi juga menjadi simbol kemajuan dan daya tarik pariwisata yang tak terlupakan.***