Sentimen
Negatif (93%)
23 Sep 2023 : 14.04
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Probolinggo

Kasus: kebakaran

Kerugian Akibat Kebakaran Bromo Ditaksir Capai Rp 5,4 Miliar, Belum Termasuk Biaya Pengeboman Air

23 Sep 2023 : 14.04 Views 8

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Kerugian Akibat Kebakaran Bromo Ditaksir Capai Rp 5,4 Miliar, Belum Termasuk Biaya Pengeboman Air

PIKIRAN RAKYAT - Kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur menyebabkan areal seluas 504 hektare mengalami kerusakan. Peristiwa tersebut juga menyebabkan kerugian yang nilainya ditaksir mencapai Rp5,4 miliar.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Hendro Widjanarko saat meninjau Blok Savana Lembah Watangan di Kabupaten Problinggo.

"Untuk dampak sudah kita hitung estimasi (sementara) sekitar Rp5,4 miliar (nilai kerugiannya). Itu terhitung mulai 6 sampai 10 September 2023," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Jumat, 22 September 2023.

Hendro menjelaskan bahwa perhitungan nilai kerugian tersebut didasarkan pada biaya pemadaman kebakaran dari darat, hilangnya habitat satwa dan berhentinya aktivitas kunjungan wisatawan di kawasan Gunung Bromo untuk sementara waktu. Sebelumnya, kawasan TNBTS ditutup secara total mulai 6 September 2023 hingga 18 September 2023.

Baca Juga: Butuh Waktu hingga 5 Tahun untuk Pulihkan Ekosistem di Gunung Bromo Usai Kebakaran

Guna memadamkan api, ratusan personel telah diturunkan sejak 6 September 2023 hingga 14 September 2023. Kini, kebakaran di kawasan Gunung Bromo telah berhasil padam dan kawasan tersebut telah dibuka kembali untuk wisatawan.

"Untuk wisata, itu gabungan antara Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), kemudian untuk penyedia jip, warung, hotel, homestay (penginapan), dan lainnya," ujarnya.

Perhitungan kerugian tersebut diketahui belum termasuk biaya operasi pengeboman air dengan menggunakan helikopter dan kerusakan jaringan pipa air.

Kasus Kebakaran Gunung Bromo

Selama periode Agustus hingga September 2023, Gunung Bromo telah dilanda kebakaran beberapa kali. Namun, penutupan akses wisata yang dilakukan pada tanggal 6-18 September 2023 itu diputuskan usai adanya pasangan calon pengantin dan pihak wedding organizer yang menggunakan flare untuk sesi foto pre wedding hingga menyebabkan kebakaran.

Baca Juga: Akses Wisata Gunung Bromo Kembali Dibuka Usai Kebakaran, Tiket Masuk Hanya Bisa Dibeli secara Online

Menanggapi hal tersebut, TNBTS pun menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian.

"Untuk proses hukum, kami percayakan ke Polres Probolinggo. Kami dukung untuk data dan informasi," ucap Hendro.

Hingga saat ini, kepolisian telah menetapkan satu tersangka dalam kasus tersebut, yakni manajer wedding organizer berinisial AP (41). Terkait rencana pihak tersangka yang ingin melaporkan pengelola kawasan Gunung Bromo yang dinilai juga lalai untuk mencegah terjadinya kebakaran, TNBTS pun menyebut hal itu merupakan hak setiap warga negara.

"Hak mereka mau menuntut (kami). Yang jelas, kami TNBTS bersama pelaku jasa wisata dan masyarakat, sudah melakukan pengelolaan secara optimal dan telah melakukan patroli antisipasi karhutla sejak Juli 2023," tuturnya. ***

Sentimen: negatif (93.8%)