Sentimen
Netral (88%)
19 Sep 2023 : 23.30
Partai Terkait

Nyesek! Ridwan Kamil Sudah Bertemu Megawati, PDIP: Bukan Tipe, Jangan Kepedean Jadi Cawapres Ganjar Pranowo

19 Sep 2023 : 23.30 Views 12

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Nyesek! Ridwan Kamil Sudah Bertemu Megawati, PDIP: Bukan Tipe, Jangan Kepedean Jadi Cawapres Ganjar Pranowo

AYOBANDUNG.COM - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Indonesia menjadi sorotan tajam dalam dunia politik.

Salah satu aspek yang menjadi pusat perhatian adalah siapa yang akan menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi calon presiden.

Dalam konteks ini, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Said Abdullah, memberikan pandangan yang menarik.

Said Abdullah memulai pernyataannya dengan menegaskan bahwa setiap figur politik tidak bisa serta-merta merasa akan terpilih sebagai bakal cawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 hanya karena sudah bertemu atau dipanggil oleh Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Salah satu figur yang menjadi sorotan dalam konteks ini adalah mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Said Abdullah menyatakan penghormatannya terhadap pemberitaan yang sedang hangat tentang Ridwan Kamil.

Baca Juga: Honorer Lulusan SMA Telan Ludah, Formasi PPPK Teknis 2023 Tidak Sesuai dengan Ijazah

Namun, ia menekankan bahwa saat ini nama-nama figur yang akan menjadi bakal cawapres Ganjar masih dalam pertimbangan Megawati.

Dikutip dari Suara.com, Said Abdullah menjelaskan, "Akan tetapi, saya pastikan, bahwa di internal kami, nama-nama yang beredar ini masih dalam keranjang ibu ketum," yang menunjukkan bahwa belum ada keputusan final terkait cawapres.

Dia juga menyoroti pentingnya menjaga ekspektasi yang realistis di kalangan para figur politik.

Said Abdullah mengingatkan bahwa pertemuan dengan Megawati Soekarnoputri tidak berarti bahwa seseorang otomatis menjadi cawapres.

Ia menekankan bahwa keyakinan seseorang terpilih harus dihindari sebelum keputusan resmi diambil.

"Sehingga tidak bisa si A berhak sudah diminta ibu ketum atau si B karena bertemu ibu ketum tiba-tiba keluarnya dia punya keyakinan akan terpilih sebagai cawapres," sambungnya.

Menurut Said Abdullah, jika ada figur yang merasa yakin terpilih setelah bertemu dengan Megawati, hal tersebut tidak sesuai dengan karakter Megawati.

"Nampaknya, itu bukan tipikal ibu ketum," tuturnya.

Baca Juga: Bukan Ridwan Kamil! Mahfud MD yang Disebut Lebih Menguntungkan Jadi Wakil Ganjar Pranowo, Ini Alasannya

Menurutnya, Megawati lebih cenderung untuk menyerap pandangan dari berbagai kalangan dan berbagai disiplin ilmu.

"Karena yang bertemu dengan ibu dari berbagai disiplin ilmu, dari berbagai kalangan, para politisi, maka ibu lebih banyak menyerap. Misalkan ibu bertemu person to person tamunya kepada setiap orang bertemu ibu. Biasanya ibu tidak akan langsung tidak akan pernah bicara soal calon," pungkasnya.

Sebelumnya, Politisi Senior Golkar, Aksa Mahmud, telah membeberkan kemungkinan bahwa Ridwan Kamil akan menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan mendampingi Ganjar Pranowo.

Aksa bahkan menyatakan bahwa kemungkinan tersebut hampir pasti terjadi, tetapi keputusan akhirnya bergantung pada persetujuan Megawati Soekarnoputri.

Kemungkinan pemilihan Ridwan Kamil sebagai cawapres Ganjar Pranowo dijelaskan oleh Aksa sebagai strategi PDIP untuk mendulang suara dari Jawa Barat.

Baca Juga: Ridwan Kamil Foto dengan Penggemar Tanpa Didampingi Ajudan, Warganet: Sekarang Bebas Kalo Mau Selfie Sama Bapa

Dengan Ganjar yang memiliki pengaruh kuat di Jawa Tengah, memilih cawapres yang berasal dari Jawa Barat akan memperkuat posisi PDIP di dua provinsi di Pulau Jawa.

Ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memenangkan Pilpres, mengingat bahwa pemilih di Pulau Jawa mencapai 62 persen dari total pemilih nasional.

Meskipun masih ada banyak spekulasi dan pertimbangan dalam proses seleksi cawapres Pilpres 2024, kepastian akhirnya akan ditentukan oleh keputusan Megawati Soekarnoputri.

Sementara itu, masyarakat Indonesia akan terus memantau perkembangan politik dalam negeri menjelang Pilpres yang akan datang.***

Sentimen: netral (88.9%)