Sentimen
Negatif (76%)
18 Sep 2023 : 08.49

Jauh Dibandingkan Indonesia, Segini Gaji ART di Swiss

18 Sep 2023 : 08.49 Views 9

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Jauh Dibandingkan Indonesia, Segini Gaji ART di Swiss

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa pekerjaan kasar atau yang menggunakan tenaga fisik di Indonesia masih mendapatkan upah yang terbilang rendah.

Seperti misalnya untuk Asisten Rumah Tangga (ART), mengutip di BPS, rata-rata gaji pembantu rumah tangga menginap antara Rp 1,5 juta – Rp 2,5 juta per bulan.

Evelyn Trivena, seorang perempuan asal Indonesia yang saat ini menetap di Swiss membeberkan, ada empat pekerjaan yang memiliki gaji kecil di Indonesia namun tidak di Swiss.

"Empat profesi ini dibayar biasa aja di Indonesia tapi si Swiss menjadi high paying jobs," ujar Evelyn dalam unggahan Tiktoknya dikutip fajar.co.id (17/9/2023).

Dibeberkan Evelyn, yang pertama ada ART, di sini digaji CHF 50000 pertahun atau Rp71 juta perbulan.

"Jobdesknya itu hanya membersihkan rumah saja. Jadi gak ada istilah ART bisa masak, jaga anak, bantu mijit, atau ngerokin pas lagi sakit gitu," tukasnya.

Pekerjaan lainnya, kata Evelyn, ada tukang kebun. Gajinya mencapai sekitar Rp85 juta perbulan.

"Ketiga, ada perawat dengan gaji rata-rata Rp113 juta perbulan," Evelyn menuturkan.

Pekerjaan terakhir dan ini yang terkadang menjadi sorotan di Indonesia, guru. Di Swiss, gaji guru mencapai ratusan juta perbulan.

"Gaji guru dibagi berdasarkan level pengajarannya. Guru playgrup sekitar Rp104 juta perbulan," imbuhnya.

"Guru TK Rp108 juta perbulan, SD sampai SMP di kisaran Rp135 juta, dan Sama di kisaran Rp170 juta," sambung dia.

Tambahnya, di Swiss, perbedaan gaji antara pekerja fisik dan kantoran tidak terlalu jauh.

"Semua profesi di sini juga mendapatkan hak, benefit, dan jam kerja yang sama. Kayak gaji ke13, jam kerja 35 jam perminggu, uang lembur," tandasnya.

Menyinggung soal pajak, Swiss diketahui merupakan salah satu negara dengan pajak terendah di Eropa.

"Swiss adalah salah satu negara dengan pajak terendah di Eropa. Dengan pajak yang rendah ini kita bisa nikmati sekolah gratis, lingkungan yang bersih, transportasi umum yang nyaman," ungkapnya.

Bahkan, diungkapkan Evelyn, dirinya selama di Swiss tidak pernah mendapati jalanan berlubang. Begitupun dengan fenomena mati lampu.

"Bahkan di sini tuh kita gak pernah ketemu jalanan berlubang, dan gak pernah mati lampu," kuncinya.

(Muhsin/fajar)

Sentimen: negatif (76.2%)