LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Waduk Cirata merupakan salah satu waduk yang terkenal di Jawa Barat. Bahkan, Waduk Cirata menjadi bendungan buatan terbesar se-Asia Tenggara.

Luas yang dimiliki waduk Cirata meliputi 43.777 ha terbagi dengan wilayah daratan 37.577 ha dan wilayah perairan seluas 6.200 ha.

Waduk Cirata dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), lokasinya di Desa Cadas Sari, Kecamatan Tegal Waru, Plered, Kabupaten Purwakarta.

Waduk Cirata mengaliri tiga kabupaten yaitu Cianjur, Purwakarta, dan Bandung Barat.

Kapasitas listrik yang dihasilkan PLTA di Waduk Cirata sebesar 1.428 GWh per tahun.

Penyalurannya melalui transmisi bertegangan tinggi yaitu 50 kV interkoneksi untuk Pulau Jawa, Madura, dan Bali.

Waduk Cirata mendapat supply air dari sungai Citarum dan waduk Saguling yang kemudian mengalir ke waduk Jatiluhur.

Waduk Cirata terbuat dari timbunan batuan yang permukaannya dilapisi beton agar tahan menghadapi cuaca ekstrem.

Baca Juga: Ridwan Kamil Diduga Bakal Jadi Gubernur DKI Jakarta, Siapa Calon Wakilnya?

Selain sebagai bendungan buatan terbesar, terdapat ratusan keramba ikan di waduk Cirata.

Tidak hanya itu, pada 2020 telah dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Waduk Cirata.

PLTS di Waduk Cirata berkapasitas 145 MWac dan menjadi PLTS terbesar se-Asia Tenggara.

PLTS terapung tersebut mengambang di atas area 200 hektare atau 3% dari total luasan waduk Cirata.

Selain menjadi PLTA dan PLTS, waduk Cirata juga dijadikan sebagai sarana pariwisata bagi warga daerah sekitar maupun luar daerah.

Itulah informasi mengenai waduk Cirata yang menjadi bendungan terbesar se-Asia Tenggara. ***