Sentimen
Ketum PBNU Minta Aktor Politik Tak Manuver untuk Menakut-nakuti Jelang Pemilu 2024
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2023/09/15/650410b156577.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengingatkan kembali kepada para aktor politik untuk tidak bermanuver yang bisa menakuti-nakuti dan menggangguan ketentraman di tengah masyarakat.
Hal itu disampaikan Gus Yahya merespons situasi politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang semakin memanas jelang pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).
"Kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk berupaya menjaga ketenangan, ketentraman, dan pesan ini tentu pertama kali kami sampaikan, paling utama kami sampaikan kepada para aktor politik," kata Gus Yahya di kantor PBNU, Jumat (15/9/2023).
"Jangan sampai di dalam kompetisi politik, jangan sampai para aktor ini membuat manuver-manuver yang me-rescare (menakut-nakuti) ketenteraman, ketenangan apalagi keselamatan masyarakat," sambung dia.
Baca juga: Ketum PBNU: Masyarakat Tak Boleh Jadi Korban Pembangunan Rempang Eco City
Gus Yahya mengatakan, hal itu dia katakan lantaran model pertarungan politik saat ini lazim menggunakan upaya menakut-nakuti masyarakat.
Ia menyebut ada banyak berita bohong, klaim hingga provokasi yang dimanfaatkan untuk meningkatkan elektabilitas sekaligus mengurangi citra lawan.
"Kita semua sadar, model pertarungan politik yang sekarang lazim dilakukan oleh aktor-aktor, mulai dari platform internet dengan hoaks dan provokasi sampai dengan masalah yang sengaja dipicu di tengah masyarakat," imbuh dia.
"(Sebab itu) kami menyerukan agar hal-hal yang dapat mengancam ketenteraman dan kesentosaan masyarakat ini jangan sampai dilakukan oleh aktor-aktor politik," tambah Gus Yahya.
Baca juga: PBNU Ganti Kepengurusan, 3 Ketua Diberhentikan dengan Hormat
Di sisi lain, dia meminta agar para politikus berkompetisi secara rasional dan tenang.
"Jangan hanya karena ingin menang, lalu me-rescare masyarakat yang jadi korban," ucapnya.
Sebagai penutup dia meminta agar masyarakat juga cerdas dalam memilih.
"Mari jauhi ajakan yang tidak baik, ajakan yang tidak konstruktif," ujar Gus Yahya.
-. - "-", -. -
Sentimen: negatif (50%)