AYOBOGOR.COM - Pemerintah tengah mengkaji pembangunan Kereta Cepat tahap 2 dengan rute Bandung Surabaya. Pembangunan ini bisa jadi proyek strategis nasional (PSN) lain setelah pembangunan jalur Jakarta Bandung.

Kajian itu dengan mengalkulasi pembangunan. "Kemarin sedang hitung ulang," kata Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Kamis, 14 September 2023.

Bila dibanding dengan jarak Kereta Cepat Jakarta Bandung, maka jarak rute Bandung Surabaya bisa enam kali lipatnya.

Jarak Kereta Cepat Jakarta Bandung sendiri dimulai dari Stasiun Halim di Jakarta Timur menuju Stasiun Tegalluar di Kabupaten Bandung mencapai 142,3 kilometer.

Terkait pembangunan tahap dua, mantan gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pernah membeberkan bocoran bahwa rutenya melingkupi rute Bandung - Kertajati - Solo - Surabaya.

Bila pembangunan dimulai dari Stasiun Tegalluar di Kabupaten Bandung, maka jarak menuju Kecamatan Kertajati di Kabupaten Majalengka bisa sekitar 110 kilometer.

Selanjutnya, dari Kecamatan Kertajati menuju Stasiun Solo Balapan dengan asumsi stasiun itu sebagai tempat transit, maka jaraknya sekitar 372 kilometer.

Lalu dari Stasiun Solo Balapan menuju Stasiun Yogyakarta dengan asumsi tempat transit selanjutnya, jaraknya sekitar sekitar 65 kilometer.

Selanjutnya dari Stasiun Yogyakarta menuju Stasiun Gubeng dengan asumi stasiun pemberhentian terakhir, jaraknya sekitar 325 kilometer.

Bila ditotal, maka jarak Stasiun Tegalluar di Bandung menuju Stasiun Surabaya Gubeng mencapai 872 kilometer.

Namun jarak itu bisa kurang maupun lebih, karena Ayobogor.com menghitung manual dengan menggunakan objek mobil sebagai alat pengukurnya dengan menggunakan bantuan maps.

Total jarak itu, bisa enam kali lipat dari pembangunan jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Sementara itu, biaya pembangunan kereta api cepat Jakarta Bandung memakan anggaran Rp 108,14 triliun. Biaya itu dibutuhkan dalam jangka waktu tujuh tahun sampai kereta bisa dioperasikan.

Biaya itu sendiri membengkan dari proposal awal senilai Rp76 triliun. Pembengkakan biaya pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung salah satunya karena pengerjaan PSN mundur karena pandemi Covid-19.