Sentimen
Negatif (84%)
14 Sep 2023 : 22.25
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Boyolali, Yogyakarta

Pendaki Asal Spanyol Alami Hipotermia di Gunung Merapi Berhasil Dievakuasi

14 Sep 2023 : 22.25 Views 12

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

Pendaki Asal Spanyol Alami Hipotermia di Gunung Merapi Berhasil Dievakuasi

MerahPutih.com - Seorang pendaki warga negara asing (WNA) asal Spanyol, Jacinto Cornejo Denise Del Carmer yang mengalami hipotermia di puncak Gunung Merapi, berhasil dievakuasi.

Denise diketahui mendaki Gunung Merapi secara ilegal. Diketahui jalur pendakian Gunung Merapi sudah ditutup lama pasca aktivitas meningkat dan berstatus waspada.

Baca Juga

Pendakian Gunung Lawu Ditutup Total

Kepala Pelaksana harian (Kalakhar) BPBD Boyolali, Suratno mengatakan, petugas mendapatkan informasi adanya WNA yang mengalami hipotermia pada Kamis (14/9) sekira pukul 08.24 WIB. Petugas langsung mengecek CCTV Gunung Merapi dan melakukan evakuasi.

"Kami melakukan evakuasi WNA asal Spanyol alami hipotermia. WNA itu terdeteksi di pasar Bubrah jalur pendakian Merapi. WNA tersebut melakukan pendakian pada Rabu sekitar pukul 10.00 WIB," ujar Suratno, Kamis (14/9).

Dia menjelaskan pihaknya menerima kabar tersebut dari Jakarta. Informasi awal, didapat dari agen travel yang dipakai WNA itu hendak mendaki Gunung Merapi setelah menginap di hotel wilayah Yogyakarta.

Ia mengatakan petugas menemukan sepeda motor milik WNA itu diparkirkan di jalur pendakian New Selo, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali. Keberadaan WNA itu terekam CCTV yang ada di pos 1.

"Kami perintahkan empat petugas untuk evakuasi Kamis pukul 10.15 WIB sampai tiba di bawah dalam kondisi selamat," katanya.

Baca Juga

Suhu Capai Titik Beku, Pendakian ke Gunung Gede Pangrango Ditutup

Sementara, Denise mengaku awalnya mendaki Gunung Merapi hanya sampai Pasar Bubrah kemudian turun ke bawah. Namun, karena berkabut, dia terpaksa harus bermalam tanpa membawa perbekalan cukup.

"Saya hanya membawa jaket dan selimut dengan cuaca dingin dan mendung. Bebatuan yang diinjak selalu melorot (jatuh)," kata Denise.

Dia pun mengaku tidak bisa tidur karena lokasi tempat istirahat sangat tidak nyaman untuk tidur dan berbahaya. Kemudian saat akan turun menunggu kabut hilang terlebih dahulu.

"Saya sangat kedinginan. Saya hampir tidak tidur, mungkin saya hanya tidur 50 menit sampai satu jam saja," ucap dia.

Dia mengatakan bekal yang dibawa juga menipis. Hanya ada cokelat untuk sarapan dan beruntung ada orang yang menyelamatkan.

"Saya sangat beruntung selamat. Saya sudah mendaki selama 12 jam sampai pagi ini. Terima kasih tuhan. Dan terima kasih atas pertolongannya petugas," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah).

Baca Juga

2.157 Pendaki Bersiap Upacara HUT ke-78 RI di Gunung Bawakaraeng

Sentimen: negatif (84.2%)