JAKARTA, KOMPAS.com - Operasi amfibi ditampilkan dalam latihan militer gabungan multinasional Super Garuda Shield 2023 di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, Minggu (10/9/2023).

Operasi amfibi yang dipimpin Korps Marinir TNI AL ditampilkan oleh prajurit Marinir dari negara sahabat seperti Amerika Serikat, Singapura, dan Jepang.

Operasi pendaratan amfibi diawali dengan dengan manuver dua jet tempur F-16 milik TNI AU di atas Pantai Banongan.

Baca juga: Latihan Gabungan Super Garuda Shield 2023, Panglima TNI Maklumi Tak Semua Negara Punya Doktrin Sama

Pesawat-pesawat itu juga melakukan bomb burst dan membantu penghancuran melalui udara.

Setelah itu, sejumlah kendaraan tempur Marinir TNI AL dikerahkan untuk merebut tumpuan pantai, seperti 3 unit BMP 3F, 5 unit LVT-7 A1, hingga 2 unit KAPA K-61 dari KRI Surabaya-591 dan KRI Teluk Banten-516.

Tidak ketinggalan 1 unit FCU dari RSS Endeavour-210 milik The Republic of Singapore Navy (RSN) dan 2 unit Landing Craft Air Cushion (LCAC) dari USS Greenbay-20 milik US Navy.

Tank-tank itu mengambang di laut hingga mendarat di Pantai Banongan.

Setiap kendaraan amfibi tersebut membawa pasukan Korps Marinir. Para prajurit kemudian keluar dan menyerbu sasaran musuh.

Dentuman senjata artileri meriam Howitzer 105 mm dan berondongan roket Multiple Launch Rocker System (MLRS) RM-70 milik Marinir TNI AL juga ditampilkan.

Baca juga: Gelar Super Garuda Shield, Panglima TNI: Kita Sudah Selevel AS-Australia, Tak Perlu Merasa di Bawah

Senjata-senjata itu ditembakkan ke sasaran tertentu, diibaratkan untuk menjangkau musuh yang melarikan diri.

Apa itu operasi amfibi?

Mengutip laman Pasmar 1 TNI AL, operasi amfibi merupakan operasi militer ofensif, yakni penyerbuan yang diproyeksikan dari laut melalui kapal atau perahu, menuju darat dengan kekuatan amfibi.

Baca juga: Gelar Super Garuda Shield, Panglima TNI: Kita Sudah Selevel AS-Australia, Tak Perlu Merasa di Bawah

Operasi ini ditujukan terhadap pantai musuh dan ditandai dengan serangan yang dilancarkan dari laut oleh pasukan angkatan laut dan pendaratan.

Operasi amfibi dimulai dengan penyusupan pasukan menggunakan perahu atau sea rider.

Setelah pasukan pertama mendarat dan mengumpulkan informasi intelijen, operasi selanjutnya adalah pendaratan.

Pendaratan biasanya dimulai dengan bantuan pesawat tempur yang membantu penghancuran melalui udara.

Baca juga: Dentuman Meriam Howitzer dan Berondongan Roket MLRS Hiasi Puncak Super Garuda Shield 2023

Setelah itu, tank-tank amfibi dikeluarkan dari kapal perang untuk didaratkan ke pantai musuh.

Setelah tank mendarat, para prajurit keluar untuk menyerbu sasaran.

Mengutip laman Britannica, keuntungan terbesar peperangan amfibi adalah mobilitas dan fleksibilitasnya.

Batasan terbesarnya adalah penyerang harus memulai dari awal untuk membangun kekuatan di darat.

Operasi Amfibi lekat dengan prajurit Marinir. Korps Marinir TNI AL memiliki motto tersendiri dalam operasi amfibi, yakni “Mendarat dan Menang”.

-. - "-", -. -