Sentimen
Negatif (100%)
8 Sep 2023 : 10.11

Rintih Kesakitan Warga Pulau Rempang Batam Jadi Korban Bentrok dengan Aparat, Wajah Berlumur Darah

8 Sep 2023 : 10.11 Views 19

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Rintih Kesakitan Warga Pulau Rempang Batam Jadi Korban Bentrok dengan Aparat, Wajah Berlumur Darah

PIKIRAN RAKYAT - Bentrok antara aparat gabungan dengan warga mengakibatkan adanya korban yang terluka. Pecahnya kejadian tersebut dipicu oleh warga yang masih belum setuju dengan pengukuran lahan untuk proyek pengembangan kawasan pada Kamis 7 September 2023.

Dalam rekaman yang beredar, terlihat warga menghalangi TNI, Polri, dan Ditpam Badan Pengusahaan (BP) Batam yang memaksa masuk ke kampung adat. Bentrokan pun tak terhindarkan, hingga gas air mata ditembakan.

Akibatnya, beberapa warga dilaporkan mengalami luka-luka. Salah satunya seorang pria berkaos hijau yang tampak duduk di sebuah warung dengan wajah berlumuran darah.

Baca Juga: Teka-teki Silaturahmi PKB-PKS, Cucun: Kita Tunggu

Dia pun tampak merintih kesakitan, dengan warga lain berusaha membantu mengobati. Sementara itu, peringatan yang diserukan aparat masih terdengar.

"Aaaah, tolong, tolong," ucapnya.

Demi Investasi, Warga Direpresi

Berdasarkan informasi dari akun Instagram @bersihkanindonesia, bentrok yang pecah tersebut dipicu oleh rencana pembangunan atas nama Proyek Strategis Nasional (PSN). Nantinya, kawasan Pulau Rempang akan dibangun menjadi Kawasan Rempang Eco City.

Sayangnya, proyek tersebut ditentang oleh warga. Bukan tanpa alasan, penolakan dilayangkan karena warga masih belum setuju dengan adanya pengembangan kawasan tersebut yang merupakan kampung adat masyarakat Melayu.

Proyek tersebut pun dilaporkan akan menggusur sekitar 10.000 masyarakat adat Pulau Rempang. Sehingga, warga menolak dan berusaha mencegah aparat gabungan masuk untuk melakukan pengukuran.

Baca Juga: PDIP Dinilai Punya Lumbung Suara di Warga NU, Berimpit dengan PKB dan PPP

"Lagi-lagi atas nama Proyek Strategis Nasional (PSN), rakyat direpresi, digusur, diintimidasi, ditangkap. Ribuan aparat gabungan TNI, Polri dan BP Batam diterjunkan untuk mengamankan pembangunan Kawasan Rempang Eco City, yang akan menggusur kurang lebih 10.000 masyarakat adat Pulau Rempang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Kamis 7 September 2023," tutur keterangan dari @bersihkanindonesia.

"Pagi ini, penolakan dari warga yang dilakukan dengan damai ditanggapi secara represif. Aparat memaksa masuk untuk mengamankan pemasangan patok tata batas di Pulau Rempang. Akibatnya, 6 orang warga ditangkap polisi, sejumlah warga mengalami luka-luka dan puluhan lain anak-anak sekolah dasar trauma," katanya menambahkan.

Minta Warga Tak Terprovokasi

Sementara itu, BP Batam mengimbau agar masyarakat Kota Batam tidak terprovokasi dengan isu miring terkait pengukuran yang akan dilakukan di Kawasan Rempang. Hal itu seiring beredarnya informasi terkait tindakan represif tim gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Ditpam BP Batam, dan Satpol PP terhadap masyarakat yang menghalangi jalannya tugas personel.

Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait menuturkan bahwa peristiwa yang sebenarnya terjadi tidak demikian. Menurutnya, masyarakat yang mengatasnamakan warga Rempang terlebih dulu melemparkan batu dan botol kaca ke arah personel keamanan yang akan memasuki wilayah Jembatan 4 Barelang.

Bahkan, sejumlah oknum tak bertanggung jawab juga terus melemparkan batu meski petugas kepolisian telah mengimbau melalui pengeras suara agar barisan massa tidak gegabah dalam mengambil tindakan.

Baca Juga: Cak Imin Bakal Napak Tilas ke Makam Wali Songo, Ditutup Kunjungan Bersama Anies Baswedan

"Informasi dari tim di lapangan, sudah ada beberapa oknum provokator yang ditangkap pihak kepolisian. Beberapa di antaranya bahkan didapati membawa parang dan sudah berhasil diamankan," tutur Ariastuty Sirait.

Dia pun mengajak masyarakat Kota Batam untuk mengecek terlebih dulu informasi yang diterima sebelum menyebarkannya melalui media sosial. Bukan tanpa alasan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait rencana pengukuran tersebut.

"Jangan terprovokasi dan tetap jaga situasi kondusif demi Batam lebih baik," ucap Ariastuty Sirait.

Sementara, Kapolresta Barelang Kombes Pol. Nugroho Tri Nuryanto sebelumnya juga telah mengimbau masyarakat agar tak menghalangi jalannya personel keamanan yang akan memasuki Kawasan Rempang. Melalui pengeras suara, dia meminta agar masyarakat yang memblokade jalan masuk wilayah tersebut dapat mundur dengan teratur. Mengingat, tindakan yang dilakukan telah melawan aturan hukum.

"Saya minta warga jangan anarkis. Karena apa yang saudara lakukan sudah melanggar hukum," kata Nugroho Tri Nuryanto.***

Sentimen: negatif (100%)