Karanganyar, Gatra.com - Bakal calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo meminta relawan pendukungnya agar konsisten dan militan. Relawan diharap tidak berpindah dukungan dari satu capres ke capres lain yang diibaratkan sebagai Tarzan.

"Relawan itu harus militan. Relawan tidak boleh seperti Tarzan. Gandulan ke sana gandulan ke sini. Kakinya satu di sana, kakinya satu di sini," kata Ganjar di acara Kumpul Relawan Ganjar di Hall D'Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (3/9).

Menurut Ganjar, relawan merupakan elemen penting yang mendukungnya. Sebab relawan merupakan representasi masyarakat sipil dan menyuarakan keinginan rakyat.

"Selebihnya relawan sebagai elemen yang mewujudkan cita-cita bersama. Inilah relawan," katanya.

Ganjar juga menyebut bahwa relawan yang hadir dalam acara tersebut merupakan pendukung Joko Widodo. Mereka memberi dukungan saat Jokowi maju dua kali sebagai Wali Kota Solo, lalu saat maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, dan kala dua kali mencalonkan diri sebagai presiden.

"Saya sampaikan tidak ada deklarasi. Yang kita sampaikan kerja di lapangan. Dalam waktu yang sangat pendek semua tumplek blek di sini. Terimakasih relawan membantu," kata Ganjar dalam pidatonya.

Ganjar juga meminta para relawan tidak mencaci pendukung capres lain. Selain itu, ia meminta sesama pendukung tidak menebar hoaks.

"Kita bukan saling merebut kekuasaan, tapi kita saling berebut amanah rakyat," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar juga berpamitan sebagai Gubernur Jawa Tengah. Masa jabatannya habis pada 5 September 2023 mendatang.

"Selepas ini saya akan gaspol bersama relawan bergerak untuk menenangkan Pemilu 2024. Saya juga minta maaf selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah di periode pertama bersama Pak Heru Sudjatmoko dan periode kedua bersama Bapak Tak Yasin," ujarnya.

"Setelah itu (selesai menjabat) saya akan bergerak mutlak tiap hari, datang ke kampung, dan kota anda semua," lanjutnya.

Ketua Panitia Relawan Ganjar Penerus Jokowi (GPJ) Qurinto mengatakan bahwa ada 60 organisasi relawan yang hadir dalam acara tersebut. Sekitar 10 ribu orang hadir di acara ini.

"Tapi tidak semua bisa masuk di sini. Hanya 3.500 orang saja yang masuk. Sisanya ada di luar," ujarnya.

62