PIKIRAN RAKYAT - Selain merawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) terlantar, YouTuber Pratiwi Noviyanthi juga mengurus bayi-bayi yang dilahirkan ODGJ tersebut. Pada 16 Desember 2021, wanita yang kerap disapa Novi ini melegalkan akta notaris Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan.

Kendati sudah memiliki legalitas, yayasan tersebut belum mempunyai izin operasional. Hal itu terjadi karena ia tidak tahu harus mengurus izin operasional selain legalitas.

“(Yayasan didatangi) Bareskrim, Kemensos, dan juga Dinas Sosial, mengambil 10 anak. Jadi pada saat mereka datang mereka menanyakan soal akta notaris yang ada izin operasionalnya dan ternyata itu tidak ada, atas ketidaktahuan kita,” tutur Novi.

Mantan pramugari ini melanjutkan, ia meminta dispensasi waktu untuk menyelesaikan urusan administrasi. Namun, permintaan tersebut tak diindahkan dan anak-anak asuh Novi tetap dibawa ke Kemensos.

Baca Juga: Pratiwi Noviyanthi Pernah Dilempari Batu, Mengaku Tak Menyerah Bantu ODGJ

Terhitung sudah 23 hari ia tidak bertemu dengan anak-anak asuhnya. Semula, fokusnya bukan membantu anak-anak.

“Saya kan sebenarnya gak fokus tentang anak awalnya, jadi beriringan jalan saya ngebantu ODGJ yang hamil, terlantar di jalan, dilecehkan sama orang, saya rawat di rumah, saya tampung, biaya lahiran saya urus,” ujarnya dilansir dari kanal YouTube Bang Yos Official pada Minggu, 3 September 2023.

Novi menegaskan, ia tidak pernah memisahkan ODGJ dengan anaknya. Wanita 28 tahun ini merawat ODGJ sekaligus dengan anaknya.

Dia mengaku berkali-kali tak diizinkan untuk menjenguk anak-anak asuhnya. Dalam hati kecilnya, ia berharap anak-anak tersebut kembali tinggal di Yayasan miliknya.

“Yang di Kemensos itu mulai dari 10 bulan Zailah, dari Lubuklinggau. Yang paling kecil waktu terakhir diambil tujuh hari, itu dari ODGJ daerah Depok. Kemarin kita datangi nggak bisa udah kesekian kali enggak bisa ketemu,” ucap Novi.

Baca Juga: Aldila Jelita Tak Bisa Jauh dari Indra Bekti Usai Cerai, Indy Barends: Mereka Udah Kaya Magnet

Sempat Dilaporkan ke Polisi

Wanita kelahiran 1994 ini juga sempat membantu anak disabilitas fisik dan mental yang dirantai. Ketika datang, ternyata anak tersebut sudah diamankan oleh Dinas Sosial dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Akhirnya, Novi menemui anak tersebut di rumah sakit. Ia berniat membantu karena wali dari anak tersebut meminta pertolongan.

“Tetapi ada satu dan lain hal yang intinya dilebih-lebihkan. Anaknya umur 14 tahun, anak di bawah umur. Iya dirantai itu viral, dia kabur dari rumahnya posisi kaki dirantai minta makan sama tetangganya karena kelaparan,” kata Novi.

Dalam kasus tersebut, ia justru hendak dipolisikan oleh bibi anak yang dirantai. Namun, kasus tersebut sudah berakhir damai.***