Sentimen
Negatif (84%)
31 Agu 2023 : 22.23
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Lamongan

Kasus: pelecehan seksual

Tokoh Terkait
Rafael Alun Trisambodo

Rafael Alun Trisambodo

Guru SMP di Lamongan Botaki 19 Siswi Gegara Tak Pakai Ciput

31 Agu 2023 : 22.23 Views 16

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Guru SMP di Lamongan Botaki 19 Siswi Gegara Tak Pakai Ciput

PIKIRAN RAKYAT - Seorang guru SMP di Lamongan, Jawa Timur, membotaki kepala 19 siswi karena tidak mengenakan dalaman kerudung atau yang dikenal sebagai ciput. Guru tersebut diketahui mengajar di SMP Negeri 1 Sidodadi.

Padahal, Kepala Sekolah menegaskan bahwa peraturan mengenakan kerudung atau jilbab di lingkungan sekolah bukan merupakan paksaan. Namun, karena diklaim sekolah itu 100 persen muslin, sehingga para siswi mengenakan jilbab.

Sementara itu, belasan siswi yang dibotaki merupakan murid kelas IX. Para siswi pun mengungkapkan kesedihan karena rambutnya dicukur oleh sang guru akibat tidak mengenakan ciput.

Baca Juga: Korban Pelecehan Seksual MUID Sempat Disomasi, Diduga Sebut Nama COO

“Enggak (ditegur), langsung dicukur. Dicukur bagian depan, semuanya,“ kata salah satu siswi, Salsa pada Selasa, 29 Agustus 2023.

Kronologi Kejadian

Kepala Sekolah SMPN 1 Lamongan, Harto mengatakan bahwa kejadian guru yang membotaki 19 siswi itu terjadi pada Rabu 23 Agustus 2023. Aksi tersebut terjadi pada saat guru-guru yang menjadi bagian dari tim disiplin sekolah sedang menertibkan siswa yang melanggar aturan.

Guru berinisial EN yang membotaki 19 siswi itu mengaku sering mengingatkan muridnya untuk mengenakan dalaman jilbab atau ciput. Namun pada saat penertiban, sejumlah siswi diduga tidak mengenakannya.

Mereka kemudian dipanggil oleh sang guru pada saat hendak beranjak pulang. EN pun langsung menggunduli para siswi menggunakan alat cukur listrik.

Baca Juga: Jaksa Ungkap Rafael Alun Trisambodo Samarkan Pembelian Rumah Grace Tahir Seharga Rp5,75 Miliar

“Kemudian terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan dan alhamdullilah, sore itu sudah diklarifikasi ke masing-masing wali murid di rumah,” kata Harto kepada wartawan, Selasa 29 Agustus 2023.

Dia mengklaim bahwa sekolah sudah melakukan mediasi dengan pihak orangtua murid dari para korban. Masalah itu pun telah berakhir dengan damai dan guru yang bersangkutan sudah ditarik oleh dinas.

Sikap Dinas Pendidikan

Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Munif Syarif mengatakan bahwa pihaknya menyesalkan tindakan dari guru yang mencukur rambut siswi-siswi yang tidak mengenakan ciput. Dia pun memastikan sudah mengirimkan tim untuk melakukan pendekatan dengan pihak orangtua, dan dampingan secara psikologis kepada para siswi yang terdampak.

Baca Juga: Istri hingga Tiga Anak Rafael Alun Terseret Kasus Pencucian Uang, Termasuk Mario Dandy

“Guru oknum yang bersangkutan sudah kita tarik untuk sementara, dia melakukan evaluasi diri akan nanti ke depannya, bagi sekolah-sekolah yang lain juga akan melakukan pendekatan yang sama," tuturnya.

“Yang jelas ini ada sanksi moral yang dilakukan di lembaga pendidikannya, kemudian yang penting bahwa ini menjadi pelajaran bagi kita semua,” ucap Munif Syarif menambahkan.

Meski begitu, dia merasa bahwa perilaku sang guru memiliki 'tujuan baik', yakni guna menertibkan perilaku buruk dari para siswi yang dihukum. Hanya saja, seharusnya sanksi diberikan oleh guru BK, bukan guru pengajar mata pelajaran.

“Saya melihat ini kurang pas. Kalau guru BK mungkin pendekatannya berbeda yang dilakukan pada murid-murid yang melakukan pelanggaran,” kata Munif Syarif, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC.***

Sentimen: negatif (84.2%)