Sentimen
Negatif (80%)
31 Agu 2023 : 20.12
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Lamongan

Kasus: Narkoba, pelecehan seksual

Kronologi Guru SMP di Lamongan Botaki 19 Murid Gegara Tak Pakai Ciput, Kini Sudah Damai dengan Orangtua Murid

31 Agu 2023 : 20.12 Views 19

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Kronologi Guru SMP di Lamongan Botaki 19 Murid Gegara Tak Pakai Ciput, Kini Sudah Damai dengan Orangtua Murid

PIKIRAN RKAYAT - EN, guru SMP Negeri 1 Sidodadi, Lamongan, Jawa Timur, melakukan aksi menggunduli 19 siswinya pada Rabu, 23 Agustus 2023. Pada saat itu, guru-guru yang menjadi bagian dari tim disiplin sekolah sedang menertibkan siswa yang melanggar aturan.

Dia mengaku sering mengingatkan para siswi untuk mengenakan dalaman kerudung atau ciput. Namun pada saat kejadian, sejumlah siswi diduga tidak mengenakannya.

Mereka kemudian dipanggil oleh EN pada saat hendak beranjak pulang. Sang guru kemudian menggunakan alat cukur listrik untuk membotaki 19 siswi tersebut.

Baca Juga: Ternyata Bukan ODGJ, Pria yang Bacok Tukang Galon Faktanya Pakai Narkoba

“Kemudian terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan dan alhamdullilah, sore itu sudah diklarifikasi ke masing-masing wali murid di rumah,” kata Kepala Sekolah SMPN 1 Sidodadi Lamongan, Harto kepada awak media pada Selasa 29 Agustus 2023.

Dia pun mengklaim, sekolah sudah melakukan mediasi dengan orangtua murid dari para korban. Selain itu, masalah tersebut dinilai telah berakhir dengan damai dan guru yang bersangkutan sudah ditarik oleh dinas.

Tak Ada Teguran

EN membotaki kepala 19 siswi karena tidak mengenakan dalaman kerudung atau yang dikenal sebagai ciput. Padahal, Kepala Sekolah menegaskan bahwa peraturan mengenakan kerudung atau jilbab di lingkungan sekolah bukan merupakan paksaan. Namun, karena diklaim sekolah itu 100 persen muslin, sehingga para siswi mengenakan jilbab.

Sementara itu, belasan siswi yang dibotaki merupakan murid kelas IX. Para siswi pun mengungkapkan kesedihan karena rambutnya dicukur oleh sang guru akibat tidak mengenakan ciput.

“Enggak (ditegur), langsung dicukur. Dicukur bagian depan, semuanya,“ kata salah satu siswi, Salsa pada Selasa, 29 Agustus 2023.

Baca Juga: Korban Pelecehan Seksual MUID Sempat Disomasi, Diduga Sebut Nama COO

Sikap Dinas Pendidikan

Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Munif Syarif mengatakan bahwa pihaknya menyesalkan tindakan dari guru yang mencukur rambut siswi-siswi yang tidak mengenakan ciput. Dia pun memastikan sudah mengirimkan tim untuk melakukan pendekatan dengan pihak orangtua, dan dampingan secara psikologis kepada para siswi yang terdampak.

“Guru oknum yang bersangkutan sudah kita tarik untuk sementara, dia melakukan evaluasi diri akan nanti ke depannya, bagi sekolah-sekolah yang lain juga akan melakukan pendekatan yang sama," tuturnya.

“Yang jelas ini ada sanksi moral yang dilakukan di lembaga pendidikannya, kemudian yang penting bahwa ini menjadi pelajaran bagi kita semua,” ucap Munif Syarif menambahkan.

Meski begitu, dia merasa bahwa perilaku sang guru memiliki 'tujuan baik', yakni guna menertibkan perilaku buruk dari para siswi yang dihukum. Hanya saja, seharusnya sanksi diberikan oleh guru BK, bukan guru pengajar mata pelajaran.

“Saya melihat ini kurang pas. Kalau guru BK mungkin pendekatannya berbeda yang dilakukan pada murid-murid yang melakukan pelanggaran,” kata Munif Syarif, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC.***

Sentimen: negatif (80%)