RADARBANGSA.COM - Rektor Universitas Negeri Medan, Prof. Baharuddin menyebut teknologi tepat guna berkontribusi penting dalam mendorong energi baru terbarukan. Hal ini untuk menekan tingginya emisi yang ternyata melanda sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Sumatera Utara.

Menurut Baharuddin, untuk mewujudkan teknologi tepat guna, maka langkah utama yang perlu dilakukan adalah kolaborasi pemerintah dengan universitas atau pakar energi mutlak harus dilakukan.

"Kolaborasi dan inovasi adalah langkah konkrit untuk menyelesaikan masalah pengelolalan potensi energi bersih. Karena kalau hanya mengandalkan pemerintah saja saya kira terlalu berat," katanya saat saat menghadiri seminar Perubahan Iklim yang digelar Environmental Intitute di Kota Medan, Rabu (30/8/2023).

Bahruddin menyatakan, Universitas memiliki peran penting dalam mendorong perubahan ke arah yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ia pun mengurai beberapa cara yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk berkontribusi dalam transisi energi.

Pertama, mengembangkan kurikulum Pendidikan yang berfokus pada kemampuan terkait energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, dan energi air.

Kedua, mengurangi konsumsi energi dengan penggunaan lampu hemat energi, isolasi bangunan, dan penggunaan kendaraan yang lebih efisien.

"Dan ketiga, mendorong riset yang lebih mendalam pada bidang energi terbarukan. Serta kurikulum lintas kajian untuk mengatasi krisis iklim dengan menggunakan bahasa yang membumi, bukan Bahasa Ilmiah yang kaku," tutur Bahruddin.