Sentimen
Negatif (99%)
29 Agu 2023 : 20.26
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

Kasus: covid-19

Partai Terkait

Luhut Pandjaitan Bicara Soal Citarum Harum, Sebut Keramba Jaring Apung Belum Optimal

29 Agu 2023 : 20.26 Views 8

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Luhut Pandjaitan Bicara Soal Citarum Harum, Sebut Keramba Jaring Apung Belum Optimal

PIKIRAN RAKYAT - Penanganan keramba jaring apung (KJA) di tiga waduk yang menampung aliran Sungai Citarum turut disoroti oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

KJA disoroti karena capaian pengurangannya belum optimal. Selama program Citarum Harum dimulai sejak 2018 dan renaksi 2019, pengurangan KJA di Tiga waduk di Citarum baru 14 persen Atau 20.000 an KJA dari 141.000 target.

Menurut dia, PPK DAS Citarum dapat belajar dari penataan Danau Toba. Di sana KJA teratur terpadu. Pemilik dan pemerintah melakukan perjanjian pengurangan KJA sesuai dengan kapasitas atau saya tampung danau.

"Di sini ada Jatiluhur misalnya, nanti KJA penempatannya tidak boleh sembarangan. Saya minta komandan sektor yang ada KJA nya turut memperhatikan itu," ujar Luhut usai kunjungan ke DAS Citarum dan juga Rapat Koordinasi Citarum Harum di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa 29 Agustus 2023.

Baca Juga: Darurat Polusi Udara Jakarta, PKS Dorong BPJS Kesehatan Prioritaskan Pasien ISPA

Selebihnya, Luhut mengapresiasi ke sebelas program Citarum Harum lainnya. Menurut dia, pencapaian cukup bagus.

"Tadi saya lihat juga penanaman pohon di daerah hulu Citarum jadi saya kira dengan dari KLHK Dinas Kehutanan dari pemerintah daerah Jawa Barat itu ada 10 juta pohon yang ditanam segala macam ada durian, ada kopi, petai dan lain-lain jadi ada tanaman keras, ada juga rakyat di sana, ada 30 ribu rakyat terlibat di sana dan menurut hemat saya akan mengurangi kemungkinan longsor tanah karena dulu ditanami hanya tanaman-tanaman Seperti kentang segala macam, sekarang dicampur," tuturnya.

"Saya kira oleh pak gubernur langkah-langkah yang sangat bagus pencapaian di akhir penugasan beliau sebagai gubernur Jawa Barat dan juga Pak Dedi sebagai ketua harian," katanya melanjutkan.

Kemudian, Luhut yang sempat meninjau wilayah Sektor 7 melihat pengelolaan sampah oleh Satgas

"Saya tadi menemukan bentuk proses pengolahan sampah yang bisa 1 ton per jam, jadi ada 1 model tadi di sektor 7, yang membuat itu dan sekarang kita mau buat rapatkan besok untuk standarisasi emisinya," katanya.

Baca Juga: Bawaslu: Kepala Daerah yang Ikut Kampanye Kandidat Capres Harus Cuti dari Jabatannya

Menurut dia, kalau pemrosesan sampah itu jadi, maka pihaknya akan mengembangkan mungkin bisa ribuan.

"Nanti kita audit BPKP kita masukkan e-katalog jadi kita wajibkan seluruh daerah-daerah untuk menggunakan itu sehingga akan mengurangi pencemaran pembakaran sampah, karena saya lihat memakai helikopter masih ada spot-spot pembakaran sampah, dengan ini kita lakukan akan mengurangi pembakaran sampah dan juga mengurangi polusi udara," ucapnya.

Sementara itu, Komandan Satgas Citarum Harum sekalihua Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang mendampingi kunjungan kerja Luhut di Bandung mengatakan, terkait penertiban KJA sempat terhambat karena adanya Covid-19 dalam dua tahun pelaksanaan program Citarum Harum.

"Kemudian ada pertimbangan dinamika kondisi sosial tapi sekarang insyaAllah bisa kita tingkatkan lagi," ucapnya.

Baca Juga: Bawaslu: Kepala Daerah yang Ikut Kampanye Kandidat Capres Harus Cuti dari Jabatannya

Polemik Banjir

Senada dengan Luhut, Ridwan Kamil mengungkapkan untuk program lain berjalan baik seperti penanganan lahan kritis yang bisa dihijaukan ada di 10 ribuan hektare.

"Alhamdulillah dari yang biasanya erosi 57 ton per hektar per tahun turun hanya 20 ton per hektar per tahun Pak Ini juga yang signifikan Pak. BAB sembarangan pada tahun 2019 Itu ada 648.000 KK sekarang tersisa tinggal 169.000 KK. Jadi InsyaAllah limbah domestik ini kita bisa kurangi dari pencemarannya 94000 kg per hari ini 2019 kan Tinggal 22000 kg tinggal tersisa," ucapnya.

Kemudian untuk limbah ternak pun tersisa 10 persen.

Pada kesempatan tersebut Ridwan Kamil mengungkapkan banjir berkurang jauh tersisa 20 persen dan cepat surut.***

Sentimen: negatif (99.9%)