Sentimen
Negatif (88%)
24 Agu 2023 : 13.24
Informasi Tambahan

Event: Rezim Orde Baru

Institusi: Universitas Ibnu Chaldun

Bandingkan Penurunan Angka Kemiskinan di Jakarta dan Jateng, Sosiolog: Anies Lebih Sukses Mengurangi Jumlah Orang Miskin

24 Agu 2023 : 13.24 Views 9

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Bandingkan Penurunan Angka Kemiskinan di Jakarta dan Jateng, Sosiolog: Anies Lebih Sukses Mengurangi Jumlah Orang Miskin

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kondisi kemiskinan di Indonesia menjadi perhatian oleh Sosiolog Musni Umar.

Dia membandingkan kondisi kemiskinan di dua provinsi yakni di DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

Musni Umar mengatakan, kemiskinan di Indonesia masih merupakan masalah krusial yang tidak kunjung bisa dientaskan.

Dia mengutip data BPS, pada awal Orde Baru (1970) jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 70 juta jiwa (60%). Pada Juni 1996 sebelum krisis moneter menerjang Indonesia jumlah orang miskin di Indonesia sebanyak 22,50 juta jiwa (11,30%).

Namun, setelah Indonesia memasuki era Orde Reformasi 1998 sampai 2023, selama 25 tahun lamanya, sudah 5 presiden memimpin Indonesia, menurut data BPS jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang (9,36%).

“Ini tantangan maha besar yang dihadapi bangsa Indonesia, karena kita belum berhasil memenuhi salah satu janji kemerdekaan yaitu memajukan kesejahteraan umum, yang tidak lain membebaskan rakyat dari Kemiskinan, sehingga suka tidak suka dan mau tidak mau harus dilakukan perubahan untuk mengubah Indonesia menjadi lebih adil dan lebih sejahtera,” kata Musni Umar.

Dikatakan, penduduk DKI Jakarta amat heterogen. Hampir tidak ada etnis (suku) dan agama yang mendiami Indonesia, yang tidak ada di DKI Jakarta.

Pasalnya, DKI Jakarta sebagai epicentrum kemajuan dan ibukota negara Republik Indonesia tak obahnya gula yang ramai didatangi semut. Rakyat Indonesia dari semua strata sosial di seluruh Indonesia datang ke Jakarta.

Lagi dia mengutip data data BPS yang memproyeksikan bahwa pada tahun 2022 , jumlah penduduk DKI Jakarta mencapai 10,67 juta jiwa. Jumlah tersebut naik tipis 0,66% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 10,6 juta jiwa.

Sementara jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta pada September 2022 sebanyak 494,93 ribu orang (4,61 persen). Dibandingkan dengan Maret 2022 (502,04 ribu orang atau 4,69 persen), jumlah penduduk miskin berkurang 7.110 orang atau turun 0,08 persen poin.

Jika dibandingkan dengan tingkat kemiskinan secara nasional, sebesar 9,57 persen, maka DKI Jakarta lebih rendah sebesar 4,61 persen.

Sementara itu, jumlah penduduk di Jawa Tengah sebanyak 36,52 juta jiwa dengan orang miskin di Jawa Tengah menurut data BPS pada Maret 2023 sebanyak 3,79 juta orang dengan presentase sebesar 10,77 persen atau turun 0,21 persen bila dibanding September 2022, yang mencapai 10,98 persen atau 3,86 juta orang.

“Berdasarkan data tersebut, maka DKI Jakarta yang dipimpin Anies Baswedan 2017-2022 (5 tahun) jika dibandingkan Jawa Tengah yang dipimpin Ganjar Pranowo selama 2014–2019 dan 2019–2024 (10 tahun), tanpa ingin menjelekkan siapapun, Anies Baswedan lebih sukses mengurangi jumlah orang miskin di Jakarta,” jelas Eks Rektor Universitas Ibnu Chaldun ini. (selfi/fajar)

Sentimen: negatif (88.9%)