Sentimen
Positif (50%)
22 Agu 2023 : 19.03
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tanah Abang, Senayan

Tokoh Terkait
Gigin Praginanto

Gigin Praginanto

Jokowi Keluhkan Masih Ada Penjualan Bahan Mentah ke Asing, Pengamat: Jangan-jangan Pemain Utamanya di Kabinet

22 Agu 2023 : 19.03 Views 12

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Jokowi Keluhkan Masih Ada Penjualan Bahan Mentah ke Asing, Pengamat: Jangan-jangan Pemain Utamanya di Kabinet

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto, memberikan komentar terhadap pidato Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD.

Seperti diketahui, sidang tersebut digelar di Parlemen Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (16/8/2023) lalu.

Pada pidato tersebut, Presiden Jokowi melarang untuk melakukan penjualan bahan mentah kepada asing.

Menanggapi hal tersebut, Gigin mengingatkan, selama ini ekspor minyak sawit mentah masih ada.

"Ekspor minyak sawit mentah ada," ujar Gigin dalam cuitan Twitternya (20/8/2023).

Selain minyak sawit mentah, dikatakan Gigin, batubara juga dibiarkan menjadi komoditas ekspor andalan.

"Jangan-jangan karena ada pemain utamanya di kabinet. Sangat berpengaruh lagi," tandasnya.

Sebelumnya, Jokowi dengan tegas melarang Indonesia menjadi bangsa pemalas yang hanya menjual bahan mentah ke luar negeri.

Sebab, melimpahnya sumber daya alam yang dimiliki Indonesia ditegaskan Jokowi harus dimanfaatkan dan diolah dengan baik.

Tujuannya, kata Jokowi, agar memiliki nilai tambah demi kesejahteraan rakyat.

Oleh karena itu, dituturkan Jokowi, pemerintah akan terus mendorong hilirisasi tak hanya di sektor mineral, tapi juga komoditas sawit, rumput laut, hingga kelapa.

Meskipun kebijakan itu akan memiliki dampak negatif dalam jangka pendek, Jokowi tetap optimis hilirisasi akan berbuah manis.

Sebagai gambaran, dibeberkan Jokowi, setelah RI setop ekspor nikel pada 2020, investasi hilirisasi nikel tumbuh pesat.

Saat ini, telah ada 43 pabrik pengolahan nikel yang diyakini akan membuka peluang kerja yang sangat besar.

Kebijakan tersebut diyakini membuat Jokowi optimistis Indonesia bisa meraih posisi negara 5 besar kekuatan ekonomi dunia.

Belum lagi Indonesia memiliki peluang besar pada bonus demografi yang akan mencapai puncak pada 2030-an.(Muhsin/fajar)

Sentimen: positif (50%)