Polusi Udara di Jakarta Sempat Turun pada 17 Agustus 2023, Ternyata Bukan karena Hari Libur
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT – Pada 17 Agustus 2023 lalu, polusi udara di Jakarta sempat mengalami penurunan. Dari yang awalnya berada di angka 50-100, menjadi berada di angka 15-49, berdasarkan data dari aplikasi pemantau kualitas udara, Nafas Indonesia.
Publik menilai penurunan polusi udara di Jakarta tersebut bisa jadi karena bertepatan dengan hari libur, sehingga tak banyak kendaraan yang melintas di jalanan. Namun nyatanya, hal itu bukanlah penyebab utama polusi udara sempat menurun pada 17 Agustus 2023 lalu.
Co-founder Nafas Indonesia, Piotr Jakubowski mengungkapkan kondisi polusi udara pada 17 Agustus 2023 lalu di media sosialnya. Dalam unggahan Twitter, Piotr menyebut polusi udara di Jakarta sempat turun sekira pukul 16.00 WIB.
"Pas 17 an, sore-sorean, pas upacara bendera, Jakarta kelihatannya seperti ini (polusi udara rendah), kok bisa aneh? Karena beberapa jam sebelumnya merah banget di sebelah kiri dan kanannya Jabodetabek, masuknya sampai 127 PM 2.5 di Serpong,” ujar Piotr Jakubowski.
Baca Juga: Cara Kirim Foto Kualitas HD di WhatsApp, Perhatikan Jaringan Internet
“Jadi sekitar jam 16.00 polusinya seperti ini (kuning) sampai ada yang hijau di Jakarta. Gila banget ya kenapa ini terjadi,” katanya menambahkan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari aplikasinya, penyebab utama polusi udara sempat berkurang adalah karena angin. Sayangnya, kondisi tersebut hanya berlangsung sebentar, karena polusi udara kembali naik, setelah kecepatan angin tak terlalu kencang.
Piotr menegaskan bahwa liburan atau berkurangnya kendaraan di Jakarta bukan jadi faktor turunnya tingkat polusi udara. Sehingga menurutnya, Work From Home (WFH) dinilai bukan jadi cara utama menanggulangi polusi mencekik di Jakarta.
“Di sini kita lihat tanggal 16-18, di tanggal 17 sekitar jam 2-jam 3, polusi mulai turun dengan cara drastis. Ternyata, di waktu yang sama angin dan kecepatan anginnya naik hampir 300 persen, dan ini jalannya hanya beberapa jam. Jadi sayangnya bukan liburan atau WFH yang berpangruh pada polusi udara, tapi angin,” kata Piotr, dikutip dari Twitter pada Minggu, 20 Agustus 2023.
Baca Juga: Pengetahuan Umum: Jumlah Suku di Indonesia dan Persentasenya
Jokowi dorong sistem kerja hibrida
Tak dimungkiri bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut jadi korban keganasan polusi mencekik di Jakarta. Bahkan Jokowi sampai mengalami batuk selama 4 minggu gegara polusi buruk di DKI Jakarta.
Oleh karena itu, Jokowi mendorong perusahaan di kawasan DKI Jakarta untuk menerapkan sistem hibrida. Sistem tersebut diharapkan bisa mengurangi polusi udara dalam jangka pendek.
"Jika diperlukan, kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working, work from office (kerja di kantor), work from home (kerja dari rumah) mungkin," kata Jokowi pada Senin, 14 Agustus 2023.
"Saya tidak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini, apakah (jam kerja) 7-5, 2-5, atau angka yang lain," ujar Jokowi menambahkan.
Polusi udara di Jakarta dipicu karena kemarau panjang yang terjadi, dan adanya penggunaan sumber energi batu bara di Banten. Presiden langsung memerintahkan kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L) untuk melakukan intervensi, salah satunya menggunakan rekayasa cuaca.***
Sentimen: negatif (99.9%)