Sentimen
Negatif (100%)
16 Agu 2023 : 05.10
Informasi Tambahan

Agama: Islam

BUMN: PT Krakatau Steel

Institusi: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Kab/Kota: bandung, Bekasi, Tanjung Priok, Cilegon

Kasus: Teroris, teror

Tokoh Terkait
Tri Adhianto

Tri Adhianto

Zaki Mubarak

Zaki Mubarak

Kombes Aswin Siregar

Kombes Aswin Siregar

Ironi "AKHLAK" BUMN Kebobolan Teroris

16 Agu 2023 : 05.10 Views 11

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Ironi "AKHLAK" BUMN Kebobolan Teroris

JAKARTA, KOMPAS.com - Penangkapan seorang PT Kereta Api Indonesia (KAI) berinisial DE terkait sangkaan terorisme kembali mengingatkan benih-benih kelompok teror masih berada di tengah-tengah masyarakat.

Menurut penjelasan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, DE yang ditangkap di Bekasi sudah terafiliasi kelompok terorisme selama 13 tahun.

DE disebut lebih dahulu menjadi pengikut kelompok Mujahidin Indonesia Barat (MIB) dan Negara Islam Irak dan Syam atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sebelum menjadi pegawai BUMN di PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Juru Bicara Densus 88 AT Polri Kombes Aswin Siregar menjelaskan, DE mulai bergabung ke kelompok teror MIB pimpinan WM sejak 2010.

Baca juga: Penangkapan Teroris di Bekasi, Tri Adhianto Minta Warganya Waspadai Pendatang Baru

“Pertama, dia bergabung dengan MIB di Bandung menjadi jamaah WM yang sudah ditangkap itu, kemudian 2014 dia menyatakan baiat tunduk kepada amir ISIS, kemudian 2016 baru dia terdaftar sebagai karyawan PT KAI,” kata Aswin di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Lebih lanjut, Aswin mengatakan, penyidik sedang mendalami hal tersebut.

Aswin menjelaskan, sejak menjadi pengikut ISIS, DE aktif dalam melakukan propaganda lewat media sosialnya.

Dia kerap mengunggah soal imbauan atau ajakan melakukan aksi terorisme. Bahkan, ia juga pernah merencanakan aksi amaliah atau penyerangan ke Mako Brimob dan Markas TNI.

Baca juga: Pegawai BUMN jadi Tersangka Terorisme, Wapres Duga Proses Screening Kebobolan

“Sekitar tiga minggu ke belakang puncaknya bahwa yang bersangkutan terlihat giroh (semangat)-nya semakin tinggi dengan menyebarkan ajakan atau imbauan untuk amaliah atau untuk melakukan aksi terorisme,” tuturnya.

DE ditangkap di Jalan Raya Bulak Sentul, RT 07 RW 027, Harapan Jaya, Bekasi Utara, pada Senin (14/8/2023) pukul 13.17 WIB.

Dia disebut aktif melakukan propaganda di media sosial terkait motivasi untuk jihad melalui media sosial Facebook.

Dalam penangkapan dan penggeledahan, tim Densus 88 AT Polri menyita sejumlah bukti, yakni sejumlah identitas diri hingga belasan senjata api beserta amunisinya.

Baca juga: KAI Klaim Sudah Cegah Paham Terorisme di Perusahaan sejak 2018

Kebobolan

Wakil Presiden Ma'ruf Amini ikut menanggapi kasus itu. Menurut dia ada celah dalam proses seleksi karyawan BUMN yang menyebabkan DE yang terpapar radikalisme diterima sebagai pegawai PT KAI.

"Ketika dia masuk menjadi pegawai, ini di-screening betul supaya memang harus dipastikan bahwa tidak terpapar. Oleh karena itu mungkin ini ada yang lolos," kata Ma'ruf di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Padahal saat ini BUMN dikenal memiliki slogan dengan singkatan AKHLAK, yang merupakan nilai-nilai utama yang harus dimiliki, yaitu Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Ia menyatakan, seleksi penerimaan pegawai BUMN maupun aparatur sipil negara (ASN) harus dilaksanakan lebih ketat agar tidak ada lagi pegawai yang terpapar terorisme.

Baca juga: Tersangka Teroris di Bekasi Masuk KAI Setelah Berbaiat ke ISIS, Total 13 Tahun Terafiliasi Terorisme

"Saya (harap) ke depan tidak ada lagi yang lolos seperti itu. Oleh karena itu seleksi masuk menjadi pegawai pemerintah atau BUMN atau lembaga itu harus betul-betul dilakukan seleksi (ketat)," ujar dia.

Di samping itu, Ma'ruf juga mengapresiasi gerak cepat Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri yang telah menangkap DE sebelum melakukan aksi teror.

"Syukur akhirnya dapat terdeteksi sehingga belum banyak, belum terlalu jauh untuk melakukan tindakan-tindakan yang destruktif. Kita sampaikan terima kasih kepada pihak keamanan," kata dia.

Baca juga: Karyawannya Diduga Terlibat Terorisme, PT KAI: Kami Akan Tindak Tegas

Lebih jeli

Sebelum terungkapnya sepak terjang DE, tercatat terdapat 3 kasus pegawai BUMN yang terlibat terorisme.

Pada 2015, seorang pejabat Otorita Batam bernama Dwi Djoko Wiwoho bergabung dengan ISIS. Bahkan dia bersama keluarga besarnya sempat hijrah ke Suriah, meski akhirnya dipulangkan dan aktivitasnya dipantau.

Kedua seorang pejabat menengah di Kementerian Keuangan Triyono, yang juga terpengaruh kelompok ISIS. Ia hijrah bersama istri dan 3 anaknya ke Suriah, tapi berhasil ditangkap dan dideportasi dari Turki.

Lantas pada 2019, seorang pegawai Krakatau Steel Cilegon, Qomar Kuntadi, bergabung dengan ISIS melalui Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Dia dipenjara 3 tahun.

Baca juga: Pegawai PT KAI Terduga Teroris di Bekasi Disebut Pernah Jenguk Narapidana Terorisme

Menurut pengamat terorisme dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Zaki Mubarak, pengungkapan DE menjadi ironi karena menjadi bukti pegawai BUMN rentan dipengaruhi ideologi radikal.

"Memang ironis. Apalagi ini bukan kasus pertama pegawai BUMN terlibat dalam kelompok teror," kata Zaki saat dihubungi pada Selasa (15/8/2023).

Menurut Zaki, ideologi radikal memang rentan mempengaruhi siapapun, termasuk pegawai BUMN.

Dia mengatakan, ada peluang calon pegawai terpapar radikalisme sebelum proses seleksi dan diterima. Maka dari itu menurut dia petugas yang melakukan seleksi harus lebih jeli dalam melihat latar belakang dan kepribadian calon pegawai sampai setelah diterima.

Baca juga: Tetangga Rumah Sebut Tersangka Teroris di Bekasi Sering Terima Paket

"Latar belakangnya sering kali biasa-biasa saja, tidak mencerminkan keluarga yang radikal. Oleh sebab itu, deteksi perlu diperkuat tidak hanya saat rekruitmen pegawai baru tetapi juga setelah mereka bekerja di situ," ujar Zaki.

-. - "-", -. -

Sentimen: negatif (100%)