Sentimen
Tokoh Terkait
Susah untuk Abaikan Ada "Endorsement" Istana
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2023/08/13/64d858ecca700.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS) Agung Baskoro menilai, ada peran istana ketika Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) mendukung bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan adalah menteri di Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sehingga, relasi kedua partai ini, termasuk Prabowo yang adalah Menteri Pertahanan (Menhan) Jokowi bukan cuman sekadar relasi kinerja "pembantu" di kabinet, tapi juga hal-hal strategis lain termasuk soal pilpres.
"Di titik inilah, susah untuk tidak mengaitkan bergabungnya Golkar-PAN tanpa hadirnya dukungan (political endorsment) Istana," kata Agung dalam keterangannya, Minggu (13/8/2023).
Baca juga: Golkar dan PAN Tak Jadi Dukung Ganjar, PDI-P: Kita Masih Punya Kawan
"Apalagi kini publik mendapati pula bahwa Presiden Jokowi memberikan political endorsment tak tunggal ke Ganjar, tapi juga ke Prabowo," tambahnya.
Zulkifli Hasan dalam dalam acara pernyataan dukungan dan penandatanganan kerjasama politik di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu, memang menyinggung soal riwayat kerja sama politik dengan Gerindra sejak Pilpres 2014.
Riwayat itu disebut sebagai alasan PAN kembali mendukung Prabowo sebagai bakal capres 2024.
"Kami sudah sepuluh tahun bareng-bareng Pak Prabowo. Kalau tinggal sedikit kenapa tidak sabar," katanya.
"Kami melihat ini perjuangan 10 tahun akan tuntas karena kita sekarang sudah bersama-sama di istana," ujarnya melanjutkan.
Baca juga: Alasan Golkar Capreskan Prabowo, Sosok Tepat Nahkodai Indonesia Jadi Negara Maju
Pria yang karib disapa Zulhas ini menyebut bahwa perjuangan Prabowo harus dituntaskan dan itu sama artinya dengan melanjutkan perjuangan Jokowi selama 10 tahun terakhir.
Menteri Perdagangan itu juga meyakini bahwa Prabowo mampu membawa Indonesia menjadi negara maju.
"Peluang kita tidak banyak tapi kita punya peluang emas karena kita punya bonus demografi," ujar Zulhas.
Baca juga: Prabowo Terharu Resmi Dideklarasikan Capres oleh 4 Partai, Terbaru Golkar dan PAN
-. - "-", -. -
Sentimen: positif (98.4%)