Sentimen
Positif (47%)
7 Agu 2023 : 17.39
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Pati

Tokoh Terkait
Feri Amsari

Feri Amsari

Polisi ‘Berulah’ Lagi, Pakai Sepatu ke Dalam Masjid Raya Sumbar Bubarkan Pendemo hingga Represi Wartawan

7 Agu 2023 : 17.39 Views 20

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Polisi ‘Berulah’ Lagi, Pakai Sepatu ke Dalam Masjid Raya Sumbar Bubarkan Pendemo hingga Represi Wartawan

FAJAR.CO.ID — Aparat kepolisian kembali menjadi sorotan. Usai membubarkan massa aksi di Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar) pada Sabtu 5 Agustus 2023.

Alih-alih membubarkan secara baik-baik, aparat dalam video yang beredar di media sosial sempat merepresi massa aksi.

Bahkan dalam video yang diterima fajar.co.id, aparat kepolisian merengesk masuk ke dalam masjid untuk membubarkan massa aksi. Mengenakan seragam lengkap dengan sepatu.

Tidak sampai di situ, dalam peristiwa tersebut setidaknya empat wartawan direpresi. Saat melakukan tugasnya untuk meliput.

Karena kejadian itu, tiga organisasi profesi wartawan, AJI Padang, PFI Padang, dan IJTI Sumbar angkat suara. Mengecam  tindak kekerasan, intimidasi, dan penghalangan kerja jurnalistik oleh polisi saat pembubaran massa Aksi di Masjid Raya Sumbar.

Jurnalis Tribunnews Nandito Putra, dipiting oleh polisi berpakaian bebas saat sedang merekam kondisi sambil live streaming untuk medianya. Ia sebelumnya juga dilarang mengambil gambar dan ponselnya juga berupaya direnggut.

Nandito menjelaskan, sekitar jam 15.30 WIB, dirinya sedang melakukan siaran langsung di Facebook Tribunpadang.com dan merekam situasi pemulangan warga Jorong Pigogah Pati Bubur di pelataran Masjid Raya Sumbar.

“Saya mengikuti kerumunan itu hingga jarak lebih kurang tiga meter. Namun tiba-tiba saat saya merekam, tiba-tiba datang beberapa orang berpakaian preman dan menarik saya,” kata Nandito dikutip dari keterangan resmi tiga oganisasi profesi tersebut, dikutip fajar.co.id 6 Agustus 2023.

“Handphone saya sempat diambil paksa. Lalu aparat tersebut menanyakan apa tujuan saya dan saya menjelaskan kalau saya sedang liputan,” lanjut Nandito.

Sebelumnya, Koalisasi Masyarakat Sipil, Feri Amsari, menyebut pengusiran warga oleh aparat bisa dikategorikan pelecehan agama Islam dan kemerdekaan menyampaikan pendapat. Mengingat masjid area suci. Namun dikotori secara sengaja oleh polisi.

"Terjadi upaya pengusiran paksa terhadap masyarakat di Masjid Raya Sumbar. Upaya mengusir jemaah Masjid yang sekaligus demostran itu mengabaikan nilai-nilai agama, misalnya memasuki masjid tanpa membuka sepatu dan berteriak-teriak. Padahal dalam Islam dilarang berteriak (meninggikan suara) dalam masjid," kata Feri di Kota Padang.

Sementara itu, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono memberikan klarifikasi. Ia menglaim tidak ada yang melakukan penginjakan tempat ibadah salat di Masjid Raya Sumbar.

Suharyoni menyebut dalam video beredar bukan di area suci tempat salat.

Tapi di Aula yang digunakan sebagai tempat pertemuan atau pelaksanaan kegiatan oleh Pemprov Sumbar.

"Simpang siur terkait dengan nginjek nginjek tempat ibadah sudah saya jelaskan bahwa itu adalah lantai dasar dan bukan tempat ibadah," kata Suharyono dalam keterangannya.

(Arya/Fajar)

Sentimen: positif (47.1%)