Sentimen
Positif (99%)
6 Agu 2023 : 23.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tasikmalaya, Purwokerto, Jepara, Yogyakarta, Sragen, Indramayu, Salatiga

Kasus: covid-19

Bisnis Wedding Photography Mulai Menggeliat Pascapandemi

6 Agu 2023 : 23.00 Views 21

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Bisnis Wedding Photography Mulai Menggeliat Pascapandemi

SRAGEN - Puluhan pelaku bisnis jasa fotografi pernikahan atau wedding photography mengikuti workshop pelatihan Sragen Wedding Story 3, di Ndayu Park Sragen, Sabtu (05/08/2023). Bisnis wedding photography mulai menggeliat kembali setelah sempat mati suri dihantam pandemi Covid-19.

Para fotografer pernikahan ini belajar bersama dengan masternya, yakni fotografer dari Jakarta Hendra Lesmana. Di Sragen sendiri ada 50-an pelaku bisnis ini yang tergabung dalam Sragen Wedding Photographer (SrWP). Sedangkan di Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ada Himpunan Pengusaha Dokumentasi Indonesia (Hipdi).

Salah satu pegiat SrWP, Daniel Wahyu Anggoro mengatakan, materi yang diberikan dalam fotografer pernikahan kali ini meliputi teknik, sudut pandang, dan pernik-pernik fotografi. Workshop sehari mengambil tema Think Different, Memorable composition. Para pesertanya tak hanya dari Sragen melainkan ada yang datang dari Indramayu, Yogyakarta, Tasikmalaya serta berbagai wilayah di Jateng.

Menurut Daniel, segmentasi dalam bisnis fotografi pernikahan harus mengikuti perkembangan zaman, terutama mengikuti tren pengusaha wedding di kota-kota besar. Sehingga harapannya harga jasanya terinspirasi naik. "Peserta juga diberikan teknis menghitung biaya jasa fotografi wedding, jadi tidak asal menetapkan biaya. Ada beberapa faktor yang masuk elemen biaya, termasuk penyusutan alat kamera juga harus dihitung," jelasnya.

Daniel menyampaikan dalam workshop ini sengaja mendatangkan narasumber yang sudah berpengalaman sampai luar negeri agar menjadi inspirasi fotografer yang ada di Sragen khususnya dan daerah lainnya. "Mas Hendra Lesmana ini sudah punya brand karena masuk dalam 20 besar fotografer dunia. Artinya, pengalaman dan kemampuannya di atas rata-rata fotografer Indonesia. Hasil jepretan lensanya bagus sehingga mendongkrak nilai. Bahkan kliennya dari dalam dan luar negeri,” ujarnya.

Sedangkan untuk narasumber lainnya ada Alvin Fauzie dari Yogyakarta yang bicara banyak tentang manajemen bisnis fotografi pernikahan agar terus bersaing mengingat prospek bisnis ini menjanjikan. "Bisnis ini menjanjikan karena era digital yang berkembang pesat, termasuk perkembangan media sosial. Ini menjadi pilihan pekerjaan yang mudah karena banyak referensi di dunia digital.

Alvin Fauzie yang juga Ketua DPD Hipdi Jateng-DIY mengungkapkan bisnis fotografi pernikahan mulai tumbuh sejak tahun 2000-an dengan maraknya era digital. Dia melihat peluangnya besar banget karena potensinya yang besar pula.

Dia berobsesi wilayah Jateng-DIY ini menjadi destinasi wedding seperti di Bali. Banyak potensi yang bisa dieksplorasi dan menghasilkan produk gambar yang bagus. "Saya sekarang sedang roadshow untuk pendirian Hipdi di sejumlah kota di Jateng dan DIY, seperti di Jepara, Sragen, Salatiga, dan Purwokerto. Kami menargetkan untuk anggota Hipdi minimal bisa mencapai 100 orang,” katanya. (Sam)

Sentimen: positif (99.8%)