Sentimen
Negatif (99%)
6 Agu 2023 : 04.50
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Guntur

Partai Terkait

Guntur Romli benarkan keluar dari PSI

6 Agu 2023 : 04.50 Views 12

Elshinta.com Elshinta.com Jenis Media: Politik

Guntur Romli benarkan keluar dari PSI

Elshinta.com - Poliitikus Muhammad Guntur Romli menyatakan keluar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) usai terlihat adanya sinyal kedekatan PSI dengan Capres Prabowo Subianto.

"Saya ingin menyampaikan hal yang sebenarnya berat bagi saya karena terkait relasi antara saya dan kawan-kawan yang saya sudah anggap sebagai saudara sendiri. Begitupun PSI yang selama ini saya anggap sebagai "Rumah Politik" saya, mulai hari ini saya menyatakan keluar dari PSI, sebagai anggota dan kader PSI," ungkap Muhammad Guntur Romli di Jakarta pada Sabtu (5/8).

Lebih lanjut Guntur mengatakan bahwa dirinya bukan pengurus PSI, tapi selama ini sudah dikenal sebagai politisi PSI. Hal ini mengingat pada 2019 Guntur pernah menjadi Caleg DPR RI dari PSI dan Jubir PSI.

"Saya ingin berterima kasih kepada semua Bro dan Sis di PSI atas kebersamaan dan solidaritas selama ini dan meminta maaf apabila ada hal-hal yang tak berkenan. Pada Bro Ketum Giring, Sisjen Isyana dan semuanya," ungkap Guntur Romli menambahkan.

Hati nurani dan idealisme Muhammad Guntur Romli terganggu dengan kehadiran Prabowo Subianto di DPP PSI pada Rabu 2 Agustus 2023 lalu. Romli juga mengaku tidak pernah diberi tahu, apalagi diberi penjelasan oleh kawan-kawan Pengurus PSI soal kehadiran Prabowo itu baik sebelum dan sesudahnya.

Guntur Romli mengaku hanya bisa membaca dan menonton di media massa jika calon presiden Prabowo Subianto dari Partai Gerindra terlihat mulai memiliki kedekatan dengan PSI.

"Saya sungguh terkejut, karena masih ingat Januari 2019, PSI pernah memberikan "Award Kebohongan Terlebay" pada Prabowo Subianto karena mengeluarkan pernyataan selang cuci darah RSCM digunakan berkali-kali sampai 40 pasien, dan langsung dibantah oleh Direktur RSCM waktu itu," tambah Guntur menjelaskan.

Namun alasan yang sebenarnya, saya akhirnya memutuskan keluar dari PSI adalah kehadiran Prabowo di DPP PSI dan "tondo-tondo" koalisi PSI dengan Prabowo itu tanpa dibuka terlebih dahulu ruang diskusi dan perdebatan karena terkait nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang sama-sama kita perjuangkan selama ini.

Guntur menjelaskan bahwa dirinya tidak sedang melancarkan politik kebencian pada Prabowo. Guntur mengaku menghormatinya sebagai sosok manusia dan tokoh politik sekaligus sebagai menteri di Kabinet Joko Widodo.

"Jadi menurut pertimbangan rasional dan ideologis, saya hakulyakin dan percaya Ganjar Pranowo-lah yang layak menjadi penerus Joko Widodo tahun 2024," tegas Guntur.

Guntur menilai persamaan ideologi Jokowi dengan Ganjar mulai dari gaya kepemimpinan dan pelayanan, merakyat, dekat dengan rakyat, senantiasa blusukan, bertemu dengan rakyat, apa pun risiko dan keluhannya, jujur, bersih, lurus, tidak neko-neko.

"Apalagi berdasarkan hasil Rembuk Rakyat yang diumumkan PSI pada Oktober 2022 lalu, 'Jokowi di Hati, Ganjar Dinanti'," tutup Guntur.

Semantara itu,  Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Andy Budiman menghargai keputusan eks politikus PSI Mohamad Guntur Romli keluar dari partai tersebut.

Andy menyebut Guntur Romli adalah teman dekat yang berjuang bahu-membahu bersama. Guntur, kata dia, pernah menjadi calon anggota legislatif (caleg) dari PSI pada 2019.

“Sejak itu beliau tidak aktif lagi secara struktural di PSI. Kami menghargai pilihan-pilihan personal Bro Guntur,” kata Andy dalam keterangan tertulis diterima Antara di Jakarta, Jumat.

Namun begitu, Andy mengaku terkejut dengan alasan Guntur hengkang dari PSI, yakni karena menilai ada sinyal kedekatan PSI dengan bakal calon presiden dari Partai Gerindra yang menyambangi Kantor DPP PSI pada Rabu (2/8).

“Saya kaget alasan Bro Guntur mundur hanya karena kedatangan Pak Prabowo ke PSI,” ucap Guntur.

Menurut Andy, kunjungan Prabowo itu merupakan silaturahmi biasa. Terlebih, PSI belum final memutuskan akan berlabuh di koalisi mana untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Ini silaturahim biasa seperti Mbak Puan bertemu Prabowo. Bahkan dulu Pak Prabowo pernah menjadi cawapresnya Bu Mega. Toh, PSI belum memfinalisasi sikap soal capres ini,” kata dia.

Selain itu, Andy memahami posisi Guntur yang juga merupakan Ketua Umum Ganjarian Spartan. Posisi itu, kata Andy, serba salah di antara relawan-relawan yang lain.

“Beliau juga butuh mengukuhkan keseriusannya mendukung Pak Ganjar di antara relawan-relawan yang lain. Jadi, sangat memaklumi posisi dan pilihan beliau,” kata Andy.

Dia menambahkan, pilihan Guntur keluar dari PSI tidak akan menjadikan jarak di antara keduanya. Ia mengingatkan bahwa PSI belum mengambil keputusan final capres mana yang akan didukung.

“Toh, sekali lagi, PSI belum mengambil keputusan final ke capres mana akan berlabuh. Masih ada mekanisme internal. Kami mengikuti pernyataan Pak Jokowi ‘ojo kesusu’ (jangan buru-buru),” ucapnya.

Sentimen: negatif (99.9%)