30 Juli 1966 : Soekarno memulai Operasi Trikora
Elshinta.com
Jenis Media: Politik

Ilustrasi pidato Presiden Sukarno dalam rencana operasi Trikora ke Papua Barat.
Elshinta.com - Operasi Trikora dimulai pada tanggal 30 Juli 1966 dengan deklarasi resmi oleh Presiden Indonesia, yaitu Soekarno. Operasi ini merupakan sebuah upaya militer dan politik yang dilancarkan oleh Indonesia sebagai respon terhadap klaim wilayah Irian Barat (sekarang Papua dan Papua Barat) oleh pemerintah Belanda.
Latar belakang Operasi Trikora bermula dari masalah penyelesaian status politik wilayah Irian Barat setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945. Wilayah ini adalah bekas koloni Belanda yang tidak bergabung dengan Republik Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan.
Belanda berusaha mempertahankan kendali atas Irian Barat dan merencanakan untuk mengadakan referendum guna menentukan status politiknya. Namun, pemerintah Indonesia menolak dan menuntut agar wilayah tersebut diserahkan sepenuhnya ke Indonesia tanpa syarat.
Pada tanggal 19 Desember 1961, Indonesia melancarkan Operasi Trikora secara langsung dengan mendirikan Pos Komando Trikora di Biak, Papua, sebagai markas operasi. Tujuan dari operasi ini adalah untuk merebut kembali Irian Barat dari Belanda melalui tiga tuntutan, yang dikenal sebagai Trikora, yaitu:
Penerapan Tri Komando Rakyat (Trikora) di Irian Barat. Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Persiapan pembebasan Irian Barat secara militer.
Operasi ini memicu konflik militer yang serius antara Indonesia dan Belanda. Namun, upaya diplomatik dari negara-negara lain dan tekanan internasional akhirnya berhasil mencapai perundingan yang menghasilkan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) pada tahun 1969. Dalam Pepera tersebut, penduduk Irian Barat memilih bergabung dengan Indonesia secara damai dan sah.
Sebagai hasil dari Pepera, Irian Barat resmi menjadi bagian dari Indonesia dan dikenal sebagai Irian Jaya hingga kemudian berganti nama menjadi Papua dan Papua Barat.
Sentimen: negatif (88.9%)