Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Ancol, Zurich
Tokoh Terkait
Loyalis Anies Sebut FIFA Hanya Membalas Laporan PSSI atas Evaluasi Tukang Rumput, Said Didu: Semakin Ketahuan Politisasinya
Fajar.co.id
Jenis Media: Nasional

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Eks Komisaris Ancol sekaligus loyalis Gubernur DKI periode 2017-2022 Anies Rasyid Baswedan, Geisz Chalifah, menyebut surat FIFA terkait JIS hanya membalas laporan PSSI berdasarkan hasil evaluasi tukang rumput.
“FIFA: and based on the facts provided with the report of PSSI domestic pitch experts.
(dan berdasarkan fakta-fakta yang disajikan dalam laporan pakar lapangan domestik PSSI). Surat FIFA itu membahas laporan PSSI berdasarkan Evaluasi Tukang Rumput (PSSI Domestic Pitc expert),” kata Geisz Chalifah dalam unggahannya di Twitter, Sabtu, (29/7/2023).
Menanggapi hal itu, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menyebut JIS yang dipelopori Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu semakin ketahuan politisasinya.
“Semakin bermain, semakin ketahuan politisasinya,” ungkap Said Didu yang merupakan pria kelahiran Pinrang Sulawesi Selatan ini.
Sebelumnya, Surat FIFA ke PSSI tertanggal 20 Juli 2023 dari Zurich, Swiss yang ditujukan kepada Waketum PSSI, Ratu Tisha ditandatangani oleh Manajer Lapangan Senior FIFA Alan Ferguson.
Dalam surat itu, FIFA mengaku mendapatkan beberapa laporan dari pakar lapangan PSSI. Hal ini yang menuai sorotan.
Tak sedikit yang menduga JIS yang dipelopori Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini dipolitisasi.
Apalagi Anies saat ini menjadi salah satu figur bakal capres setelah mendapatkan dukungan dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Lantas bagaimana isi surat tersebut. Berikut isi lengkap surat FIFA ke PSSI:
“Mengingat adanya usulan perubahan dari Stadion GBK Jakarta menjadi Jakarta Internasional Stadium dan berdasarkan fakta yang disampaikan oleh pakar lapangan PSSI dalam negeri.
Silakan simak penilaian manajemen lapangan FIFA sebagai berikut.
Permukaan saat ini dibuat menggunakan sistem tipe karpet. Jenis sistem hybrid ini menggunakan karpet dengan infill 60 mm dengan zona akar atas yang biasanya terbuat dari bahan organik yang dikerjakan ke dalam karpet.
Kesulitan dalam memelihara sistem seperti itu adalah perakaran yang efektif sulit dicapai karena penyangga karpet bertindak seperti penghalang kokoh antara 5 cm atas dan zona akar bawah yang membuat perakaran efektif menjadi sulit. Permukaan lapangan jenis karpet ini juga sulit untuk memberikan jenis perawatan mekanis tertentu.
Ini telah menjadi masalah umum dengan beberapa karpet yang tersedia di pasar sejak diperkenalkan. Konsepnya adalah memiliki permukaan lapangan yang dapat ditukar dengan cepat di stadion multi guna tetapi dalam skenario turnamen sistem tidak menghasilkan pemutaran yang konsisten dan seragam.
Di bawah permainan itu juga menghasilkan lautan kerusakan kecil akibat cengkeraman yang dangkal di permukaan.
Di Indonesia Jenis rumputnya adalah Zoysia dan lambat untuk pulih dan kekhawatiran utama saya adalah bahwa faktor-faktor kedua ini akan menghasilkan permukaan yang buruk di stadion JIS.
Dalam skenario karpet, hal ini dapat membuat kita memiliki level mikro yang buruk dengan sangat cepat setelah hanya 2 atau 3 laga.
Karena defisit yang diuraikan di atas, sistem hybrid berbasis Karpet saat ini akan menimbulkan risiko besar bagi turnamen dan akibatnya lapangan di Stadion Internasional Jakarta saat ini tidak dapat direkomendasikan sebagai tempat pertandingan untuk FUT17WC Indonesia 2023. Dari calon pengelola lapangan, sistem karpet perlu diganti.
Setelah dilepas, lapisan 5cm dapat diganti dengan zona akar baru dan rumput baru dimasukkan.
Setelah dipasang saya akan menjahit permukaannya menggunakan jarak konvensional sedalam 2 cm x 18 cm seperti yang sudah kami lakukan di Indonesia.
Operasi semacam itu harus dapat dilakukan dalam jangka waktu 8 hingga 10 minggu.
Ini akan memberikan stabilitas permukaan yang sesuai yang mampu menahan jadwal pertandingan dalam intensitas turnamen yang memungkinkan 2 grup dimainkan di sana.
Cakupan terperinci dari pekerjaan ini dapat disediakan oleh konsultan lapangan yang disetujui FIFA dan kami siap untuk Mendukung proses ini dengan semua keahlian dan pengalaman yang diperoleh dalam kompetisi FFA baru-baru ini di semua tingkatan.
Namun, saya akan mengusulkan lebih lanjut bahwa perubahan ini dilakukan sedini mungkin untuk memungkinkan periode pertumbuhan Maksimal menjelang turnamen.
Dalam hal pemeliharaan rutin, kami akan merencanakan serangkaian lokakarya manajemen lapangan untuk mendukung transfer pengetahuan dari para ahli kami ke tim manajemen lapangan lokal dan groundmen serta memastikan pemeliharaan lapangan yang tepat 6 disampaikan sebelum dan selama turnamen”. (selfi/fajar)
Sentimen: positif (96.8%)