Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Cimahi, Bogor, Kalibata, Depok
Asal-usul Nama Jalan Margonda di Depok
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2021/08/06/610cf93107ef5.png)
KOMPAS.com - Jalan Margonda merupakan salah satu jalan besar yang ada di Kota Depok. Nama Margonda rupanya diambil dari nama satu tokoh pahlawan.
Siapakah Margonda?
Margonda merupakan salah satu pemuda yang berasal dari Jawa Barat. Ia berjasa dalam membantu pertempuran untuk merebut Kota Depok dari tangan NICA.
Yano Jonathans dalam buku Depok Tempo Doeloe (2011), menuliskan bahwa Margonda pernah bergabung dalam sejumlah organisasi seperti Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan Batalion di Bogor.
Tak hanya itu saja, Margonda juga merupakan salah satu pendiri Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI).
Margonda memiliki nama kecil Margana. Ia lahir pada tanggal 1 Maret 1918 di Baros, Cimahi. Ia juga dikenal sebagai lulusan Analis Farmasi.
Perjuangan Margonda
Wenri Wanrar dalam buku Gedoran Depok: Revolusi Sosial di Tepi Jakarta 1945-1955 (2012), menuliskan bahwa Margonda turut aktif dalam melawan Belanda.
Berkat pengalamannya, ia dikirim bergabung ke Batalion I di Depok. Dari sana perjuangannya dimulai. Ia terlibat dalam pertempuran 11 Oktober 1945 yang dikenal sebagai Peristiwa Gedoran Depok.
Meski sempat meraih kemenangan namun NICA tidak tinggal diam. Mereka berhasil merebut lagi wilayah Depok. Para pemuda bangsa pun termasuk Margonda, terus bergerak melawan NICA dalam pertempuran pada 16 November 1945 yang dikenal dengan Serangan Kilat.
Sayangnya Margonda harus gugur di medan pertempuran itu. Margonda gugur di pertempuran yang terjadi di daerah yang bernama Kalibata.
Ia terkena tembakan saat ingin melempar granat sehingga granat meledak di tangan Margonda sendiri.
Nama Margonda menjadi salah satu prajurit yang gugur. Namanya kini tercatat di Museum Perjuangan Bogor.
Berkat perjuangannya merebut kawasan Depok, namanya kemudian dijadikan nama jalan besar di Kota Depok yakni Jalan Margonda.
Referensi:
Margonda Sang Legenda Revolusi Jonathans, Yano. (2011). Depok Tempo Doeloe. Jakarta: Libri. Wanrar, Wenri. (2012). Gedoran Depok: Revolusi Sosial di Tepi Jakarta 1945-1955. Depok: Usaha Penerbitan Telah Sadar -. - "-", -. -
Sentimen: negatif (88.9%)