Sentimen
Negatif (100%)
28 Jul 2023 : 04.03
Informasi Tambahan

Event: Ramadhan

Kab/Kota: Bogor, Gunung

Kasus: Insiden penembakan, penembakan

Tokoh Terkait

Sempat VC dengan Ibunya, Kronologi hingga Motif Kematian Bripda IDF yang Ditembak Senior Densus 88 Terkuak

28 Jul 2023 : 04.03 Views 6

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Sempat VC dengan Ibunya, Kronologi hingga Motif Kematian Bripda IDF yang Ditembak Senior Densus 88 Terkuak

AYOBANDUNG.COM - Motif kematian Bripda IDF (Ignatius Dwi Frisco Sirage), anggota Densus 88 Mabes Polri yang diduga ditembak oleh rekannya, masih belum jelas.

Insiden penembakan tersebut terjadi pada dini hari Minggu (23/7/2023) sekitar pukul 01.40 WIB di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor.

Sebelum terjadinya peristiwa tragis yang menewaskan Bripda IDF alias Rico ini, pada Sabtu (22/7/2023) malam, dia sempat melakukan video call (VC) dengan ibunya hingga pukul 22.00 WIB. Saat itu, Rico menyatakan bahwa dia tidak sedang bertugas atau lepas piket.

Keesokan harinya, Minggu (23/7/2023) sekitar pukul 10.30 WIB, orang tua Rico menerima telepon dari Mabes Polri untuk segera menuju Jakarta. Mereka baru mengetahui bahwa Rico telah masuk unit perawatan intensif (ICU).

Baca Juga: Google Asia Fasifik Ingatkan Pemerintah Indonesia Agar Tak Batasi Ruang Gerak Media

Setelah tiba di Jakarta, baru diketahui bahwa Rico telah meninggal dunia.

"Pada Minggu dini hari tanggal 23 Juli 2023 pukul 01.49 WIB, di Rusun Polri Cikeas Gunung Putri Bogor, terjadi peristiwa tindak pidana karena kelalaian yang menyebabkan meninggalnya Bripda IDF," demikian disampaikan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, melalui siaran pers pada Rabu (26/7).

Menurut Brigjen Ahmad Ramadhan, Rico meninggal karena luka tembakan di leher setelah terlibat cekcok dengan seorang senior.

"Informasinya, Rico baru selesai bertugas sekitar pukul 23. Tiba-tiba dia dipanggil oleh seorang senior, lalu terjadilah tembakan," kata kuasa hukum keluarga Rico, Sucipto Ombo.

Setelah ditembak, Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage terjatuh dan segera dilarikan ke RS Polri di Kramatjati, namun sayangnya Rico meninggal dunia.

Keluarga Rico telah memberikan persetujuan untuk melakukan autopsi terhadap jenazah.

Akibat insiden ini, dua anggota polisi, yaitu Bripda IMS dan Bripka IG, menjadi tersangka. Polri telah mengambil tindakan dengan mengamankan keduanya.

Baca Juga: Telat Bangun dan Lupa Niat Puasa Asyura Bikin Puasa Tidak Sah? Cek Penjelasan Lengkap di Sini

Berita ini menjadi viral di media sosial, terutama setelah akun Instagram @kamidayakkalbar memperlihatkan jenazah Bripda IDF dalam peti mati. Video tersebut menunjukkan adanya luka yang diduga sebagai bekas tembakan di belakang telinga korban.

Menurut narasi dalam video tersebut, pelaku tembakan adalah seorang senior dari Bripda Ignatius yang bertugas di Densus 88 Antiteror di Jakarta. Keluarga dan kerabat menyatakan tuduhan ini ketika berkumpul di rumah duka di Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat pada Selasa (25/7/2023).

Keluarga korban meminta Polri untuk mengusut tuntas kasus ini.

Dalam keterangan tertulis, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, menyatakan bahwa dua tersangka yang merupakan sesama anggota polisi sudah diamankan terkait kasus tertembaknya Bripda IDF.

"Peristiwa tertembaknya Bripda IDF terjadi pada hari Minggu dini hari tanggal 23 Juli 2023 pukul 01.40 WIB di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor," ujar Ahmad Ramadhan.

Baca Juga: MAAF! Gaji Pensiunan PNS GAGAL CAIR Jika Tak Lakukan Ini, Cek Sebelum Tanggal 1 Agustus

Dijelaskan oleh Ahmad Ramadhan, peristiwa tersebut adalah kelalaian yang dilakukan oleh pelaku yang mengakibatkan kematian Bripda IDF.

"Tim gabungan Propam dan Reskrim Polres Bogor sedang menyelidiki kasus ini. Kedua tersangka saat ini sedang diproses hukum dan etika," tambahnya.

Ahmad Ramadhan menegaskan bahwa Polri tidak akan mentoleransi oknum polisi yang melanggar peraturan atau hukum yang berlaku. ***

Sentimen: negatif (100%)