PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan keinginannya memindahkan PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) ke kawasan industri di Subang, Jawa Barat. Pemindahan dilakukan agar kedua BUMN bidang pertahanan itu lebih dekat dengan Bandara Kertajati.

Wacana pemindahan sempat diungkap Menteri BUMN Erick Thohir. Ide itu dibahas dalam pertemuannya dengan Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Istana Bogor, pada Minggu, 16 Juli 2023.

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyetujui keinginan Jokowi tersebut. Ia menilai, pemindahan PTDI dan Pindad perlu dengan mempertimbangkan lokasi kedua perusahaan tersebut yang kini berada di tengah perkotaan.

Baca Juga: Polisi Selidiki Panji Gumilang Terkait Penistaan Agama, 20 Saksi Diperiksa

"Lokasi PTDI dan Pindad sekarang sudah di kawasan perkotaan. Sulit untuk dilakukan pengembangan. Kalau pun toh mungkin dikembangkan, cost-nya akan sangat besar kalau di perkotaan," katanya, pada Senin, 24 Juli 2023.

Khairul juga menilai pemindahan PT Pindad dan PT DI ke kawasan Subang bisa membuat kawasan industri pertahanan lebih terintegrasi. Ia terpikir agar BUMN lainnya yang bergerak di bidang pertahanan dan keamanan turut dipindahkan.

"Sekarang kan kita punya holding BUMN (bidang pertahanan-keamanan), namanya Defend Id. Nah, harapannya, unit-unit industri yang lain juga bisa ditempatkan juga di situ supaya lebih jelas, terintegrasi. Terutama yang sifatnya industri pendukung," kata dia.

Baca Juga: Bullying Bisa Sebabkan Anak Putus Sekolah, Indonesia Terancam Sulit Cetak Generasi Tangguh

Defence Industry Indonesia atau Defend Id merupakan grup dari 5 BUMN yang mengkhususkan diri dalam platform Udara (Dirgantara Indonesia), platform darat, alat berat, senjata & amunisi (Pindad), platform laut, pembuatan Kapal (PAL Indonesia), sistem elektronik (Len Industri), dan bahan berenergi tinggi (Dahana).

Khairul mengatakan, adanya keinginan untuk memindahkan PT DI dan Pindad hendaknya bisa menjadi bagian dari rencana jangka panjang. Bukan hanya jangka pendek semata.

"Kita berharap ini berdasarkan proyeksi yang bersifat jangka panjang, yang mempertimbangkan keseluruhan aspek, baik industrinya sendiri, kemudian perekonomian daerah, juga aspek keamanan," tuturnya.

Ia juga menekankan keinginan tersebut mempertimbangkan aspek kesejahteraan ekonomi daerah setempat.

"Yang lebih penting juga bagaimana kehadiran PTDI dan Pindad di kawasan industri Subang itu bisa berdampak kepada perekonomian masyarakat, daerah. Apalagi Bandara Kerjatinya juga bisa dioptimalkan," tuturnya.***