KBRN, Jakarta: Jonas Vingegaard memenangi gelar Tour de France keduanya secara beruntun pada Minggu (23/7/2023) waktu setempat. Ia dipastikan menjadi juara, meski Jordi Meeus memenangi etape terakhir di Champs-Elysees di Paris.

Pmebalap tim Jumbo-Visma Vingegaard melintasi garis finis setelah membalap selama 21 hari. Ia menjaga keunggulan catatan waktu 7 menit 29 detik atas juara edisi 2020 dan 2021, Tadej Pogacar.

Rekan setim Pogacar di UAE, Adam Yates, menjadi pembalap tercepat posisi ketiga pada etape terakhir untuk melengkapi para pengisi podium. Keunggulan pebalap sepeda Denmark Jonas Vingegaard atas pesaing terdekatnya merupakan yang terbesar sejak 2014, ketika Vincenzo Nibali memiliki selisih tujuh menit 39 detik atas lawannya untuk memenangi kaus kuning.

Vingegaard naik podium dengan dikelilingi anggota keluarganya, sebelum diputarkan lagu kebangsaan Denmark. Meski kalah, Pogacar terlihat tidak terlalu kecewa, dan memberi pernyataan-pernyataan positif mengenai jalannya balapan tahun ini.

"Dengan mempertimbangkan semuanya, ini adalah balapan yang hebat. Saya harus gembira dengan hal itu," kata Pogacar seperti dikutip AFP.

"Kami memiliki dua orang di podium, dan saya memenangi dua etape dan kaus putih. Saya mencintai balap sepeda," lanjutnya sebelum menemui keluarganya di bagian bawah podium.

Etape akhir dimenangi oleh pebalap tim Bora, Meeus, yang sangat bergembira dengan pencapaian tersebut. "Benar-benar akhir yang indah, seperti inilah level Tour," kata Meuus.

Tour de France tahun ini disebut-sebut sebagai panggung pertunjukan antara juara bertahan Vingegaard dan Pogacar, yang telah dua kali menjadi juara. Direktur Tour de France, Christian Prudhomme menggunakan istilah tinju untuk menggambarkan perjuangan yang dilalui para pebalap.

"Mereka menjalani 15 ronde dan kemudian menerima pukulan di perutnya, berlutut, dan mendapat pukulan KO," ucapnya.