Sentimen
Positif (94%)
23 Jul 2023 : 11.16
Informasi Tambahan

Agama: Katolik

Event: Hari Pancasila

Partai Terkait
Tokoh Terkait
Antonius Benny Susetyo

Antonius Benny Susetyo

Mayoritas Anak Muda Anggap Pancasila Bukan Ideologi Permanen, BPIP: Mengerikan

23 Jul 2023 : 11.16 Views 15

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

Mayoritas Anak Muda Anggap Pancasila Bukan Ideologi Permanen, BPIP: Mengerikan

MerahPutih.com - Pendidikan Pancasila dinilai wajib sudah ditanamkan untuk anak usia dini.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo mengungkapkan sebuah fakta mencengangkan tentang pemahaman Pancasila di tingkat anak-anak.

Ia mencontohkan, hasil survei dari Setara Institute kepada anak-anak muda di 5 kota besar di Indonesia.

Baca Juga:

Megawati Sentil Orang yang Kritik Hari Lahir Pancasila: Jangan Hidup di Indonesia

Menurut dia, 83 persen anak muda menyatakan Pancasila bukan ideologi permanen.

"Ini mengerikan," kata Benny kepada Merahputih.com di Jakarta, Minggu (23/7).

Benny menuturkan, Pancasila padahal dielu-elukan oleh banyak tokoh internasional sebagai pemersatu yang ampuh.

Ia bahkan menyebut, imam dari Suriah pernah menyatakan Indonesia beruntung punya Pancasila, di mana menyatukan 700 lebih suku bangsanya; di Suriah, hanya sekitar 10 suku bangsa, tetapi bertikai.

"Kita tahu bagaimana keadaan Suriah sekarang. Pancasila itu bukan main-main, dan Pancasila benar menyatukan kita semua," sebut Benny.

Benny menilai, dalam mengajarkan pelajaran Pancasila, harus ada perubahan paradigma penyampaian.

Orientasi pengajaran harus bukan pada hafalan atau doktrinal, tetapi anak-anak sendiri diarahkan untuk menjadikan apa yang bahan ajar menjadi nilai hidupnya.

"Anak-anak harus bisa mengalami pendidikan yang menyenangkan, bukan hafalan lagi, tetapi perjumpaan dengan teman dan sesamanya, dan akhirnya Pancasila bisa menjadi ideologi hidup dan bekerja," jelas Benny.

Baca Juga:

Politikus PDIP: Pancasila Ideologi Penjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Rohaniwan Katolik ini beranggapan, guru mesti mampu memberikan inspirasi kepada murid agar dia memiliki kemandirian, kreativitas, dan kecakapan teknologi.

"Ubah paradigma, bukan monolog lagi. Anak-anak menggali sendiri pengetahuan, guru menjadi sahabat, teman, dan membantu. Paradigma guru harus diubah. Itulah yang ditunjukkan oleh pahlawan pendidikan, Ki Hajar Dewantara," sebut pria yang juga rohaniwan Katolik ini.

BPIP pin menginginkan, dimulai dari pendidikan Pancasila, metode dan paradigma guru, orang tua, serta pihak terkait, dalam pengajaran, menjadi menyenangkan bagi anak-anak.

Biarkan anak-anak menjadi dirinya sendiri dan mampu mengembangkan dirinya secara baik dan benar.

Sebab, lanjut Benny, esensi pendidikan bukan instan dan kejar target, tetapi ajarkan kebahagiaan.

"Guru memahami anak-anak, agar minatnya tersalurkan. Kesalahan sekarang, kita memaksakan anak-anak," imbuh Benny. (Knu)

Baca Juga:

Alasan Sekretariat Relawan Ganjar Diresmikan Bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila

Sentimen: positif (94%)