Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: California, New York, Athena
Kasus: kebakaran
Juli 2023 Jadi Bulan Terpanas Selama Ratusan Tahun Terakhir
Ayobandung.com
Jenis Media: Nasional

AYOBANDUNG.COM -- Juli 2023 menjadi waktu terpanas dalam ratusan sampai ribuan tahun terakhir. Kondisi ini terjadi akibat Cerberus dan Charon, yaitu gelombang panas yang melanda sebagian negara di Eropa.
Melansir Daily Mail dari Republika.co.id pada Minggu, 23 Juli 2023, suhu di Turki, Yunani, Italia, Siprus, dan Spanyol telah mencapai 40 derajat Celsius. Maka itu, pemerintah meminta agar warganya tetap berdiam di rumah guna menghindari gelombang panas.
Di sisi lain, petugas pemadam kebakaran bergulat dengan kebakaran hutan besar di Athena dan California. Ahli iklim Gavin Schmidt menyampaikan, Bumi sedang menghadapi perubahan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Hal itu terlihat dari banyaknya negara mencapai suhu yang memecahkan rekor di Eropa, Amerika Serikat, dan Cina. Schmidt meyakini 2023 akan menjadi tahun terpanas dalam catatan sejarah.
Prediksi tersebut didasarkan pada data iklim yang dihimpun Uni Eropa dan Universitas Maine di AS. Data tersebut menunjukkan bahwa Juli 2023 mencatatkan suhu harian amat tinggi.
Schmidt mengatakan, efek ini tidak dapat dikaitkan hanya dengan fenomena cuaca El Nino, yang baru saja muncul. El Nino mengacu pada pemanasan air permukaan Samudra Pasifik yang dapat memiliki pengaruh besar pada pola cuaca di seluruh dunia.
Direktur Institut Studi Luar Angkasa NASA Goddard di New York itu yakin temuan akan segera tercermin dalam laporan bulanan yang lebih kuat yang dikeluarkan kemudian oleh badan-badan AS lainnya.
"Kami telah melihat suhu permukaan laut yang memecahkan rekor, bahkan di luar daerah tropis, selama berbulan-bulan sekarang," kata Schmidt.
Pada 11 Juli 2023, suhu permukaan tanah di beberapa wilayah komunitas otonom di Spanyol melebihi 60 derajat Celsius. Hal serupa diantisipasi akan terus berlanjut, apalagi warga Bumi terus memasukkan gas rumah kaca ke atmosfer lewat berbagai tindakan.
Meski demikian, ada juga negara di Eropa yang tidak terpapar gelombang panas, salah satunya adalah Inggris. Dosen perubahan iklim di University of Sussex, Melissa Lazenby, menjelaskan alasan Inggris tidak dilanda suhu tinggi, padahal sebagian besar negara di benua Eropa mengalaminya.
Lazenby mengatakan, alasannya yakni posisi sistem tekanan tinggi yang tidak mencakup Inggris dan terletak lebih jauh ke selatan. Itu memberikan kondisi atmosfer yang stabil sehingga tidak meningkatkan pemanasan dan menghasilkan gelombang panas.
Namun, dia mengantisipasi bahwa 2024 akan menjadi tahun yang lebih hangat di Inggris. "Akan dimulai dengan fenomena El Nino yang sedang berkembang sekarang, dan diprediksi mencapai puncaknya menjelang akhir tahun ini," ucap Lazenby.
Sentimen: positif (98.3%)